Thursday, February 25, 2010

Fenomena Doppelganger - Kembaran yang misterius

Apakah kita memiliki kembaran di dunia ini ? Apakah kita dapat berada di dua tempat pada saat yang sama ? Dalam sejarah, ada banyak catatan mengenai orang-orang yang mengaku berjumpa dengan bayangan dirinya sendiri. Fenomena ini sering disebut dengan istilah doppelganger.

Doppelganger berasal dari kata Jerman yang berarti "Double Walker". Istilah ini digunakan untuk merujuk kepada bayangan diri yang dipercaya menyertai setiap manusia di bumi ini.

Fenomena ini berbeda dengan penampakan hantu. Jika penampakan hantu berarti seseorang melihat citra orang yang telah meninggal, maka fenomena doppelganger berarti melihat bayangan seseorang yang masih hidup. Dalam banyak kasus, Doppelganger dipercaya sebagai tanda-tanda kematian. Konon Ratu Elizabeth I berjumpa dengan bayangan dirinya sendiri sebelum meninggal.

Entah kapan fenomena ini pertama kali muncul. Namun pada tahun 1691, ditemukan catatan mengenai Doppelganger yang ditulis oleh Robert Kirk yang menulis bahwa fenomena ini telah muncul dalam kisah-kisah rakyat Skotlandia dan Irlandia.

Kasus Dr.Wynn Wescott
Pada tanggal 12 April 1888, di British Museum of London, sebuah laporan doppelganger menciptakan kehebohan diantara karyawan museum. Dr. Wynn Wescott dan Pendeta W.T Lemon dijadwalkan untuk bertemu di ruang baca museum. Pendeta Lemon tiba beberapa menit lebih awal dan melihat Dr. Wescott sedang terlibat pembicaraan dengan seorang rekannya yang bernama Mrs. Salmon.

Tak berapa lama kemudian, Mrs Salmon dengan sopan mengucapkan salam kepada Dr.Wescott dan meninggalkan pembicaraan. Ia berjalan melewati pendeta Lemon dan juga memberi salam. Lalu, Mrs Salmon menoleh ke Dr.Wescott untuk memberitahu bahwa Pendeta Lemon telah tiba. Namun ia terkejut karena menyadari bahwa Dr. Wescott yang tadi berdiri telah hilang.

Pendeta Lemon dan Mrs. Salmon lalu bertanya kepada resepsionis dan petugas museum lainnya. Mereka mendapatkan jawaban yang sama. Semua memang melihat Dr. Wescott masuk ke ruangan itu, namun tidak ada yang melihat ia meninggalkan ruang tersebut. Kaget dan kuatir, mereka mengecek ke rumah Dr. Wescott dan tidak disangka mereka menemukan Dr. Wescott sedang terbaring di ranjang, sakit dan tidak meninggalkan tempat tidurnya sejak pagi.

Kasus Abraham Lincoln
Kasus doppelganger lainnya yang juga termahsyur adalah kasus yang dialami oleh Abraham Lincoln. Kisah ini diceritakan oleh Noah Brooks yang mengaku mendengarnya langsung dari Lincoln. Diceritakan bahwa saat Lincoln terpilih menjadi presiden, ia menjumpai "dirinya" dengan dua wajah di ruang tamunya. Satu wajah lebih pucat dibanding yang lainnya. Ketika ia mendekatinya, bayangan itu menghilang.

Lalu ia menghempaskan tubuhnya ke sofa untuk beristirahat dan bayangan itu muncul kembali. Beberapa hari kemudian, bayangan dirinya dengan dua wajah itu kembali muncul. Namun penampakan itu adalah penampakan yang terakhir kalinya. Ketika ia menceritakannya kepada istrinya, istrinya berkata bahwa dua wajah itu berarti Lincoln akan terpilih sebagai presiden untuk dua kali masa jabatan, sedangkan wajah kedua yang lebih pucat menunjukkan kalau ia tidak akan hidup melewati masa jabatan keduanya.

Entah darimana istrinya mengetahui hal itu, namun prediksinya terbukti benar karena pada tahun 1865 Lincoln terbunuh pada saat memegang masa jabatan keduanya.

Kasus Emilie Sagee
Dari antara semua kasus doppelganger yang ternama, mungkin kasus ini adalah kasus yang paling membingungkan. Kisah ini diceritakan oleh Robert Dale Owen yang mendengarnya dari Julie Von Guldenstubbe, anak kedua Baron Von Guldenstubbe.

Pada tahun 1845, ketika Julie berusia 13 tahun, ia menghadiri sekolah von Neuwlcke, sebuah sekolah khusus perempuan di dekat Latvia. Salah satu gurunya adalah seorang perempuan 32 tahun bernama Emilie Sagee. Walaupun Ms.Sagee dikenal sebagai guru yang baik, beredar rumor di sekolah tersebut bahwa "kembaran" Ms.Sagee sering terlihat muncul dan menghilang di hadapan para murid.

Pernah suatu kali diceritakan bahwa sementara Ms.Sagee sedang menulis di papan tulis, kembarannya yang sama persis muncul di sampingnya. Doppelganger itu meniru persis semua gerakan Ms.Sagee, bedanya ia tidak memegang kapur tulis. Peristiwa ini disaksikan oleh 13 murid di kelas tersebut.

Yang lebih luar biasa lagi adalah kejadian yang terjadi pada hari berikutnya. Pada saat itu, 42 murid sedang berkumpul di aula untuk pelajaran menjahit. Ms.Sagee sedang ada di kebun dan jelas terlihat dari jendela oleh para murid. Tiba-tiba, doppelganger Ms.Sagee muncul dan duduk di kursi di depan ruangan. Seorang murid yang pemberani berjalan maju dan berusaha menyentuh makhluk itu, namun ia merasakan ada sebuah hambatan yang tidak terlihat menghalanginya. Lalu doppelganger tersebut menghilang secara perlahan.

Ms.Sagee sendiri mengetahui hal ini, namun ia juga tidak mengerti fenomena apa yang sedang berlangsung. Menurutnya, ketika doppelgangernya muncul, ia bisa merasakan kelelahan yang amat sangat. Bahkan wajahnya berubah menjadi pucat pasi.

Doppelganger dan Budaya
Fenomena doppelganger memiliki banyak penjelasan beragam di berbagai bagian dunia. Di Denmark, ada sebuah kisah yang menyebutkan seekor Troll (makhluk mitos) menculik seorang wanita hamil dan kemudian menggantinya dengan doppelgangernya untuk menutupi kejahatannya.

Di dalam tradisi Yahudi, setiap orang dipercaya memiliki malaikat yang berwajah mirip sepertinya yang kadang-kadang muncul dan menampakkan diri.

Di dalam tradisi dan kepercayaan beberapa negara lainnya, doppelganger secara sederhana diartikan sebagai roh jahat yang mengambil rupa seorang manusia.

Teori Dr.Peter Brugger
Dalam konteks sains, Dr.Peter Brugger dari Zurich University Hospital, mengajukan teori adanya Doppelganger Syndrom. Sindrom ini, menurut Dr.Brugger, adalah sebuah perasaan dimana seorang pasien amputasi bisa merasakan kembali adanya anggota badan yang telah hilang. Dalam kasus Doppelganger, bukan hanya sebagian anggota badan yang dirasakan, melainkan seluruh tubuh "tambahan" dirasakan ada di luar tubuh dan berada diluar kendalinya.

Menurut Dr.Brugger, sindrom ini bisa terjadi ketika syaraf kita mengalami goncangan sehingga kita akan membawa representasi internal diri yang kemudian ditransfer ke dunia luar. Ini biasa terjadi ketika kita sedang mengalami stres, kesepian atau ketika otak kita mengalami luka atau tumor.

Bagi Brugger, fenomena syaraf ini dapat menjelaskan adanya "teman imajiner" yang dialami oleh banyak anak kecil.

Eksperimen Shahar Arzy
Selain Dr.Brugger, penjelasan ilmiah lainnya juga muncul pada September 2006 di Majalah Nature. Majalah itu merilis hasil eksperimen yang dilakukan oleh Shahar Arzy dan rekannya di University Hospital, Jenewa, Swiss. Mereka tanpa diduga berhasil menciptakan fenomena Doppelganger dengan menggunakan stimulasi elektromagnetik yang diberikan pada otak pasien.

Sang pasien disuruh berbaring diam di atas tempat tidur, lalu, mereka memberikan stimulasi elektrik pada Temporoparietal Junction (TPJ) di otak kirinya. Ketika stimulasi itu diberikan, dengan segera sang pasien bisa merasakan adanya kehadiran orang lain di tempat itu. Dengan demikian, eksperimen ini membuktikan bahwa fenomena ini mungkin berhubungan dengan terganggunya aktifitas otak.

Menurut Arzy, eksperimen ini mungkin dapat menjelaskan mengenai halusinasi yang sering dialami oleh penderita Schizoprenia atau paranoia.

Penjelasan Dr.Brugger ataupun Shahar Arzy memang dapat menjelaskan pengalaman Lincoln, namun tidak dapat menjelaskan pengalaman Dr.Wescott dan Ms.Sagee.

Misalnya dalam pengalaman Ms.Sagee, mungkinkah 42 orang murid tersebut mengalami gangguan Temporoparietal otak kiri secara bersamaan ?

Can you explain that ?


http://xfile-enigma.blogspot.com
Read More

Apakah film Fourth Kind berdasarkan pada kisah nyata ?

Film Fourth Kind adalah sebuah film yang ditulis dan disutradarai oleh Olatunde Osunsanmi yang mulai tayang perdana pada tanggal 6 November 2009. Film ini mengklaim bahwa apa yang diceritakannya berdasarkan pada kisah nyata mengenai misteri hilangnya sekelompok orang di sebuah desa bernama Nome di Alaska.

Pada awal-awal film ini, penonton disuguhi dengan pemandangan berupa gunung dengan pohon-pohon yang indah. Namun, sebenarnya Nome tidak memiliki pemandangan seperti itu. Wajar, karena film ini sebenarnya diambil di Bulgaria.

Lalu, dimulailah kisah film ini yang belakangan menceritakan bahwa sekelompok orang yang hilang secara misterius tersebut sebenarnya diculik oleh para alien.

Namun sebelum melihat kasus ini lebih jauh, saya akan bercerita sedikit mengenai judul film ini.

Close Encounter
Kata "Fourth Kind" mungkin sedikit asing bagi beberapa dari kalian. Istilah ini sebenarnya merupakan sebuah terminologi dalam dunia ufo.

Dalam bukunya yang berjudul "The UFO experience : A scientific Inquiry" yang terbit tahun 1972, seorang peneliti UFO bernama J. Allen Hynek pertama kali mulai mengemukakan istilah Close Encounter of the First Kind hingga Third Kind. Lalu Fourth kind dan seterusnya ditambahkan oleh peneliti lainnya.

Untuk sekedar menambah pengetahuan, saya akan jelaskan secara singkat mengenai istilah-istilah ini :

Close Encounter of the First kind adalah pengalaman penampakan satu atau lebih objek terbang tidak dikenal yang bisa berupa piring terbang atau cahaya-cahaya aneh.

Close Encounter of the Second Kind adalah pengalaman dengan UFO yang disertai dengan efek fisik seperti panas, radiasi, kerusakan pada daratan, efek pada manusia, hewan yang ketakutan, sinyal yang terganggu atau waktu yang hilang (Lost Time).

Close Encounter of the Third Kind adalah perjumpaan dengan makhluk alien. Hynek tidak mendefinisikan makhluk ini dengan jelas atau menyebut asal-usulnya. Ia hanya mengatakannya sebagai "animate beings". Istilah ini juga pernah digunakan oleh Stephen Spielberg untuk salah satu judul filmnya.

Sedangkan istilah Close Encounter of the Fourth Kind merujuk kepada peristiwa penculikan oleh alien.


Selain empat Close Encounter tersebut, masih ada Close Encounter tambahan lainnya, yaitu :

Fifth Kind, yang merujuk kepada kontak atau hubungan dengan alien yang terjadi secara sadar dan proaktif.

Lalu Sixth Kind yang merujuk kepada insiden yang melibatkan UFO yang membawa dampak berupa luka atau kematian.

Sedangkan Seventh Kind merujuk kepada hibridisasi alien dengan manusia, sebuah konsep yang diterima luas oleh para penganut teori UFO masa purba.

Memisahkan Fiksi dengan Realita
Jadi, dari judulnya saja, film ini sudah mengindikasikan mengenai penculikan oleh alien. Namun, pertanyaannya apakah film ini benar-benar berdasarkan pada peristiwa nyata ?

Jawaban untuk pertanyaan ini adalah : Ya !

Memang, di Nome, Alaska, selama kurun waktu 40 tahun, puluhan orang yang kebanyakan adalah suku asli lokal menghilang atau tewas tanpa sebab yang jelas. Dalam hitungan statistik, Nome memang termasuk desa dengan persentase kehilangan orang terbesar di Amerika.

Tapi, benarkah para alien menculik para penduduk Nome yang hilang tersebut ?

Jawabannya adalah : Tidak ! Paling tidak itulah jawaban dari FBI dan para penduduk lokal Nome.

Teknik Penyutradaraan dan Marketing

Film ini sebenarnya hanyalah sebuah interpretasi liar dari seorang pembuat film, sama seperti interpretasi Stephen Spielberg yang percaya bahwa Crystal Skull adalah tengkorak alien di film Indiana Jones and the kingdom of Crystal Skull.

Yang membuat para penonton terkecoh adalah keahlian sang sutradara membuat narasi dan metode pengambilan gambar yang menciptakan atmosfer semi dokumenter pada film ini. Metode ini bukan hal yang baru karena sebelumnya film "Blair Witch Project" dan "Paranormal Activity" juga menggunakan metode yang serupa.

Selain metode pengambilan gambar yang cerdas, hal lain yang membuat banyak orang terkecoh adalah metode marketing yang dilancarkan untuk mempromosikan film ini.

Dalam facts sheet yang diberikan oleh Universal Studio mengenai film ini, disebutkan bahwa Olatunde Osunsami pertama kali terinspirasi untuk membuat film ini setelah mendengar mengenai Dr. Abigail Tyler dari seorang temannya.

Lalu, dalam Facts sheet itu juga disebutkan bahwa :

"Pada musim gugur tahun 2000, pasien sang terapis (Dr. Abigail Tyler), di bawah pengaruh hipnotis, menunjukkan sikap yang menunjukkan adanya perjumpaan dengan makhluk yang bukan manusia."

Disebutkan juga bahwa sementara sang psikolog menyelidiki fenomena ini, ia menemukan adanya sejarah kasus orang hilang di wilayah itu yang dimulai sejak tahun 1960an. Semakin ia menggali lebih dalam, semakin ia percaya bahwa cerita-cerita yang disampaikan pasiennya bukanlah False Memory, melainkan sebuah bukti komprehensif yang mengkonfirmasi adanya peristiwa penculikan oleh alien.

Lalu, di bagian lain statement itu juga mengatakan bahwa sebagian adegan yang ditampilkan di film itu adalah adegan-adegan nyata yang diciptakan ulang.

Untuk menambah kuat pengaruh pencitraan itu, pada awal film, Milla Jovovich tampil dengan mengatakan bahwa ia memerankan Dr. Abigail Tyler dan adegan yang akan disaksikan sangat mengganggu.

Kombinasi dari semua teknik ini akhirnya menciptakan kepercayaan bahwa peristiwa yang diceritakan dalam film ini sungguh-sungguh nyata.

Apa yang sebenarnya terjadi di Nome ?

Nome, adalah sebuah desa kecil di Alaska yang berpenduduk hanya sekitar 4.000 jiwa. Dalam rentang waktu sekitar 40 tahun, puluhan penduduk desa itu menghilang atau tewas karena sebab yang tidak bisa dijelaskan, kebanyakan adalah para penduduk asli Alaska.

Walaupun telah terjadi sejak tahun 1960an, baru pada tahun 2005 FBI dipanggil untuk menyelidiki kasus ini karena kecurigaan adanya pembunuh berantai yang bergentayangan di Alaska. Departemen analisa perilaku FBI dari Quantico setuju untuk memprofile setiap kasus dengan tujuan untuk menemukan mata rantai yang menghubungkannya.

Setelah melakukan penyelidikan intensif terhadap 24 kasus yang diserahkan oleh kepolisian setempat, FBI menemukan hanya 9 orang yang benar-benar menghilang tanpa jejak. Sisanya tewas oleh sebab yang tidak terlalu jelas. Namun FBI berkesimpulan bahwa tewasnya sejumlah orang ini sangat erat kaitannya dengan konsumsi alkohol dan cuaca musim dingin yang sangat tidak bersahabat. Nome memang terkenal dengan bar dan minuman kerasnya.

Mungkin sebagian dari kalian tidak percaya dengan kesimpulan FBI, tapi apapun kesimpulan mereka, tidak pernah sekalipun dalam kasus ini pernah muncul teori mengenai alien, baik dari FBI, kepolisian, penduduk ataupun keluarga korban.

Namun, bagi Olatunde Osunsanmi, kasus orang yang hilang ini dieksploitasi dengan menyebutnya sebagai kasus penculikan alien.

Kawerak Inc, sebuah organisasi nirlaba di Alaska yang turut mendorong pihak berwajib menyelidiki kasus ini lebih serius bahkan menganggap film Fourth Kind sebagai film yang mengada-ada.

"Film itu terlihat menggelikan," Kata presiden Kawerak Inc, Melanie Edwards. "Film ini tidak sensitif terhadap anggota keluarga dari orang-orang yang menghilang di Nome."

Walikota Nome, Denise Michels, memberikan komentar senada,"Film horor yang berusaha mengatakan bahwa penduduk-penduduk Nome yang hilang adalah akibat penculikan alien hanyalah sebuah fantasi Holywood."

"Orang-orang harus sadar bahwa film ini cuma sebuah thriller science fiction."

Michels juga mengatakan bahwa akibat film ini, para penduduk Nome banyak menerima telepon dari orang-orang yang menanyakan soal kebenaran kisah film ini, dan mereka cukup lelah menanggapinya.

Lalu, jika teori penculikan alien dianggap mengada-ada, bagaimana dengan Dr. Abigail Tyler ?

Apakah psikolog ini benar-benar ada ?

Dr. Abigail Tyler - Psikolog Misterius
Inipun sebuah teknik marketing yang lain. Sang sutradara mengaku bahwa ia mendengar mengenai Dr. Abigail Tyler dan mendapatkan banyak informasi darinya mengenai peristiwa penculikan alien di Nome. Namun sebenarnya tidak ada orang yang pernah mendengar mengenai Dr. Abigail Tyler, termasuk badan pemberi lisensi psikolog negara bagian dan presiden Asosiasi Psikolog Negara Bagian.

Satu-satunya sumber website yang berhubungan dengan psikologi yang menyebutkan nama Dr.Abigail Tyler adalah alaskapsychiatryhournal.org. Dalam halaman web itu kita bisa menemukan nama dan biografi singkat Dr. Abigail Tyler.

Jika memang namanya ada di halaman web itu, mengapa namanya tidak dikenal sama sekali di kalangan psikolog ?

Jawabannya adalah : alaskapsychiatryhournal.org adalah bagian dari strategi pemasaran film tersebut.

Domain tersebut ternyata didaftarkan pada Agustus 2009, hanya 3 bulan sebelum peluncuran film tersebut. Setelah film tersebut beredar luas, web tersebut ternyata sudah tidak bisa diakses.

Terlalu kebetulan !

Tentu saja, web ini merupakan bagian dari strategi viral marketing yang dilancarkan pembuat film Fourth Kind.

Selain web itu, beberapa orang yang mencoba mencari keberadaan Dr Tyler selalu menemui jalan buntu dan sepertinya satu-satunya orang yang mengkonfirmasi keberadaan Dr.Tyler hanya sang sutradara film, Olatunde Osunsami.

Jika Dr. Abigail Tyler benar-benar ada, dimanakah dia berada sekarang ?

Catatan tambahanTulisan ini saya ambil dari beberapa media asing yang pernah menulis mengenai kisah Nome yang sesungguhnya. Link-linknya, bisa kalian lihat dengan mengklik sumber-sumber di bawah tulisan. Kesimpulannya, tentu saja, film ini hanyalah sebuah film science fiction, bukan dokumenter atau semi dokumenter.

Karena tulisan ini berfokus pada film Fourth Kind, maka saya tidak bercerita panjang lebar soal misteri lenyapnya penduduk Nome. Lagipula, informasi mengenai peristiwa Nome sangat sedikit sehingga saya tidak bisa membuatnya menjadi tulisan yang informatif. Jadi kalian harus puas dengan pembahasan ini.

(cnn.com, examiner.com, adn.com)


http://xfile-enigma.blogspot.com
Read More

Monday, February 22, 2010

Song Of This Week - I Will Fly ( Ten 2 Five )

Ten 2 Five - I Will Fly


You know all the things i’ve said
You know all the things that we have done
And things i gave to you
There’s a chance for me to say
How precious you are in my life
And you know that it’s true

To be with you is all that i need
Cause with you, my life seems brighter and these are all the things
I wanna say...

I will fly into your arms
And be with you
Til the end of time
Why are you so far away
You know it’s very hard for me
To get myself close to you

You’re the reason why i stay
You’re the one who cannot believe
Our Love will never end
Is it only in my dream?
You’re the one who cannot see this
How can you be so blind?

I will fly into your arms
And be with you
Til the end of time
Why are you so far away
You know it’s very hard for me
To get myself close to you

I wanna get
I wanna get
I wanna get myself close to you


Download  4shared

Read More

Friday, February 19, 2010

Kasus Taman Shud - Misteri paling membingungkan dalam sejarah Australia

Indeed, indeed, Repentance oft before. I swore--but was I sober when I swore?
And then and then came Spring, and Rose-in-hand. My thread-bare Penitence a-pieces tore.
The Rubaiyat - Ommar Khayam


01 Desember 1948, Pantai Somerton, Adelaide, Australia.
Pada pukul 6.30 pagi, seorang pria bernama J Lyons menemukan sesosok mayat pria tidak dikenal. Saat itu, Ia tidak menyadari bahwa penemuan ini akan menjadi salah satu kasus paling misterius di Australia.

Misteri ini sering disebut sebagai kasus Taman Shud (Kadang ditulis "Tamam Shud") atau Misteri pria dari Somerton. Dan kasus ini dianggap sebagai salah satu kasus tidak terpecahkan paling aneh didalam sejarah Australia.

Mayat di Somerton
Pada tanggal 30 November 1948, satu hari sebelum penemuan mayat itu, sepasang muda-mudi bernama O'Neill dan Strapps sedang berjalan-jalan di pantai itu. Mereka kemudian melihat mayat itu tergeletak di dekat dinding penahan ombak. Awalnya mereka mengira pria tersebut sedang tertidur atau tidak sadarkan diri karena mabuk.

"Sepertinya aku harus melihatnya, jangan-jangan terjadi apa-apa." Kata O'Neill. Strapps kemudian menimpali,"Jangan terlalu ingin tahu. Siapa tahu ia sudah mati." Katanya sambil bercanda.

Jadi mereka berdua membiarkannya. O'Neill dan Strapps kemudian meneruskan berjalan-jalan di pantai itu selama setengah jam. Dalam rentang waktu tu, mereka melihat pria itu tidak bergerak sama sekali. Lalu, mereka pulang ke rumah.

Esok paginya sekitar pukul 6.30, seorang pria bernama Lyons baru saja selesai berenang bersama teman-temannya. Lalu, matanya tertuju kepada pria yang tergeletak itu.

Ia menjadi curiga dan kemudian mendekatinya. Ia memeriksanya dan menyadari bahwa pria tersebut telah meninggal. Lyons segera menghubungi kantor polisi Brighton dan segera kembali ke tempat penemuan mayat.

Petugas polisi bernama Moss bersama rekannya, Strangway, lalu datang ke lokasi dan menjumpai Lyons disitu. Moss yang memeriksa mayat tersebut tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan di mayat tersebut. Pakaiannya masih lengkap dan tidak ada tanda-tanda bekas perampokan. Puntung rokok yang baru terbakar sebagian tergeletak di samping kerah kanan jasnya.

Pria itu diperkirakan berusia sekitar 45 tahun dengan kondisi fisik yang sehat. Penampilannya terlihat seperti orang Eropa dan ia mengenakan pakaian yang mahal.

Mayat itu lalu dibawa dengan ambulan polisi ke Rumah Sakit Royal Adelaide. Para dokter yang memeriksa menemukan bahwa pria ini meninggal pada pukul 2 pagi. Mayatnya kemudian dipindahkan ke kamar mayat dan polisi mulai menyelidiki kasus ini.

Karena tidak ada orang yang mengklaim mayat itu, dua hari kemudian, otopsi dilakukan. Dan disinilah sebuah misteri mulai muncul ke permukaan. Petugas otopsi tidak bisa menemukan penyebab kematiannya.

Siapakah dia sebenarnya ?

Mereka memang menemukan tanda-tanda keracunan pada tubuhnya yang terlihat dari banyaknya darah yang berkumpul di perut dan adanya ciri-ciri gagal jantung. Namun anehnya, tidak ditemukan sisa-sisa racun sama sekali di tubuhnya.

Di dalam tubuhnya juga tidak ditemukan bekas luka atau tanda lahir apapun.

Dalam sakunya, ditemukan beberapa benda seperti tiket kereta api menuju pantai Henley yang belum terpakai, sebuah tiket bus menuju Glenelg yang sudah terpakai, dua kotak rokok dengan merek yang berbeda, permen karet dan korek api. Tidak ditemukan adanya uang.

Anehnya, semua merk bajunya telah dihilangkan, sepertinya dilakukan dengan sengaja. Ia juga tidak mengenakan topi yang biasa dipakai oleh pria berjas pada masa itu.

Tangannya halus dengan kuku yang rapi, seakan-akan pria tersebut tidak pernah melakukan pekerjaan-pekerjaan kasar. Pria ini juga memiliki tubuh yang tinggi dan berbentuk. Bahunya lebar dengan pinggang yang ramping. Telapak kakinya memiliki ciri seperti seorang penari.

Polisi lalu segera melakukan penyelidikan serius atas kasus ini.

Mereka mencetak foto dan sidik jari pria ini dan disebarkan ke seluruh Australia, Selandia Baru dan negara-negara berbahasa Inggris lainnya. Namun, tidak ada satupun informasi memadai atau catatan mengenai pria ini muncul ke permukaan.

Lalu polisi mengawetkan mayat ini pada tanggal 10 Desember 1948 karena tidak biasanya kasus ini.

Sebuah koper misterius di dalam loker

Pada Januari 1949, penyelidikan polisi mulai mendapat titik terang. Petunjuk yang diolah menuntun mereka menemukan adanya sebuah koper yang tersimpan di stasiun kereta Adelaide. Dari identifikasinya, diketahui bahwa koper itu masuk ke loker pada tanggal 30 November. Di dalam koper tersebut ditemukan sepatu, pakaian, piyama, dasi, alat cukur, obeng, sebuah pisau dengan sepasang gunting.

Kondisi koper itu masih baru dan semua merk koper dan tanda-tanda lainnya juga telah dibuang, persis seperti kondisi pakaian mayat. Namun polisi menemukan nama "T Keane" pada sebuah dasi di dalamnya. Lalu nama ini juga ditemukan tertera di kantong laundry yang juga ada di dalam koper tersebut. Polisi percaya bahwa siapapun yang membuang semua merk baju itu telah membiarkan nama itu disitu karena mengetahui bahwa Keane bukan nama pria yang telah menjadi mayat itu.

Kasus ini menjadi semakin misterius karena bahkan media juga tidak bisa menemukan petunjuk yang bisa mengarah ke identitas pria ini.

Siapa dia ? dan apa yang menyebabkan kematiannya ?

Taman Shud yang misterius

Pada bulan April, lima bulan sejak penemuan mayat, sebuah petunjuk lain muncul ke permukaan. Namun petunjuk kecil ini malah membuat kasus ini menjadi semakin misterius. Prof John Burton Cleland yang meneliti pakaian pria tersebut menemukan sebuah potongan kertas dalam kantung kecil yang tersembunyi di celananya.

Kertas itu bertuliskan dua kata, "Taman Shud".


Dua kata ini terdengar asing bagi para petugas kepolisian. Jadi mereka memanggil petugas perpustakaan untuk menerjemahkannya. Petugas itu mengenali kata itu sebagai bagian dari buku puisi "The Rubaiyat" yang ditulis 900 tahun lalu oleh seorang penyair dari Persia bernama Omar Khayyam.

Dua kata ini kemudian menjadi identik dengan nama kasus ini.

Tema puisi Rubaiyat adalah seseorang harus hidup dengan bahagia dan tidak menyesalinya ketika berakhir. Kata "Taman Shud" dapat ditemukan pada akhir buku puisi tersebut yang berarti "Selesai".

Polisi lalu mengarahkan petugasnya untuk mencari buku Rubaiyat dengan halaman akhir yang hilang. Kemudian, apa yang dicari muncul juga. Liputan media yang luas membawa satu petunjuk baru. Seorang dokter yang tinggal di Glenelg datang ke polisi dan menyerahkan buku The Rubaiyat karangan Omar Khayyam. Halaman terakhir buku itu hilang. Polisi segera melakukan pengujian mikroskopis dan menemukan bahwa potongan kertas yang ditemukan di saku pria tersebut memang berasal dari buku tersebut.

Namun, petunjuk berharga ini tidak memberikan jawaban apapun karena dokter tersebut menemukan buku itu tergeletak di kursi depan mobilnya yang sedang diparkir di halaman rumahnya pada tanggal 30 November. Kasus ini menjadi gelap kembali. Namun paling tidak polisi memegang buku yang mungkin bisa menjadi petunjuk.

Empat baris kode yang aneh
Ketika buku ini diteliti, polisi menemukan adanya empat baris tanda yang dibuat dengan pensil di belakang buku tersebut. Namun, penemuan ini kembali membingungkan polisi karena empat baris kata ini hanya berupa deretan kata yang tidak berarti.


Barisan kode ini tidak terpecahkan hinggi kini. Bahkan ketika diserahkan kepada kementrian pertahanan Australia pada tahun 1978, departemen ini juga menyimpulkan bahwa kode-kode ini tidak memiliki arti dan mungkin hanya barisan huruf yang acak. Para ahli matematika dan pemecah kode handal juga tidak dapat menemukan arti dari huruf-huruf ini.

Wanita yang misterius dan Alfred Boxall
Selain kode-kode ini, di halaman belakang buku ini ditemukan adanya sebuah nomor telepon. Ketika dilacak, nomor ini mengarah kepada seorang mantan perawat yang tinggal di Glenelg, dekat dengan lokasi penemuan mayat. Wanita ini mengatakan bahwa ketika ia bekerja di rumah sakit Royal North Shore di Sidney, ia memang memiliki buku The Rubaiyat, namun pada tahun 1944, di sebuah hotel bernama Clifton Gardens, ia memberikannya kepada seorang letnan bernama Alfred Boxall yang bekerja di militer Australia. Ketika ditunjukkan foto mayat pria itu, wanita ini tidak bisa memastikan identitasnya sebagai Boxall.

Polisi semakin yakin bahwa mayat itu adalah Alfred Boxall sendiri sampai suatu hari, Boxall muncul dengan buku The Rubaiyat, lengkap dengan halaman yang berisi kata "Taman Shud".

Di halaman depan buku itu, wanita yang memberikan buku itu kepada Boxall menulis ayat 70 dari Rubaiyat :

Indeed, indeed, Repentance oft before
I swore--but was I sober when I swore?
And then and then came Spring, and Rose-in-hand
My thread-bare Penitence a-pieces tore.

Ketika ditanya media soal mengapa wanita itu menulis ayat itu, Boxall menolak untuk menjawab.

Wanita ini, yang kemudian dipercaya banyak pihak memiliki keterkaitan dengan kasus ini kemudian meminta polisi untuk merahasiakan namanya karena tidak ingin privacynya terganggu. Ia juga menolak dikait-kaitkan dengan kasus ini. Anehnya, polisi setuju. Wanita ini meninggal tahun 2007 dan nama aslinya yang dianggap bisa jadi merupakan kunci untuk memecahkan kode rahasia itu tetap tidak diketahui oleh publik.

Banyak pertanyaan yang masih menggantung.

Siapakah pria misterius ini ?
Bagaimana ia meninggal ?
Apakah ia dibunuh ?
Lalu mengapa ia seakan-akan ingin identitasnya tidak diketahui ?

Banyak orang yang percaya Boxall adalah intelijen Australia dan Pria Somerton mungkin adalah mata-mata Rusia yang mati dibunuh. Pada saat itu adalah era perang dingin dan Blokade Berlin.

Lagipula, pada April 1947, Intelijen Amerika Serikat menemukan adanya dokumen rahasia yang bocor ke pihak Sovyet dari Canberra. Skandal ini menyebabkan Amerika melarang semua transfer informasi rahasia ke Australia.

Apakah ia adalah seorang mata-mata ?

Here Lies The Unknown Man
Pada 14 Juni 1949, Pria misterius dari Somerton dikuburkan. Beberapa tahun setelah kematiannya, bunga-bunga terlihat di kuburannya. Para saksi mengaku melihat seorang wanita menaruh kembang itu di kuburannya. Namun ketika polisi menanyai wanita itu, ia menyangkal mengenal pria itu.

With them the seed of Wisdom did I sow,
And with mine own hand wrought to make it grow;
And this was all the Harvest that I reap'd--
"I came like Water, and like Wind I go."

Ommar Khayam - The Rubaiyat


(wikipedia, policejournalsa.org.au)
 
http://xfile-enigma.blogspot.com
Read More

PENGARANG BUKU TERKENAL HARRY POTTER TERNYATA PENJIPLAK?

JK Rowling, penulis serial novel terlaris "Harry Potter," kembali menghadapi tuduhan melakukan plagiarisme. Bersama dengan penerbit "Harry Potter," dia masuk dalam daftar tergugat di pengadilan Kota London atas kasus penjiplakan suatu novel anak-anak yang terbit pada 1987.
Laman harian The Christian Science Monitor, Kamis 18 Februari 2010, mengungkapkan bahwa Rowling dituding menjiplak novel karangan mendiang Adrian Jacobs berjudul "The Adventures of Willy the Wizard: No.1 Livid Land". Menurut penggugat, yaitu perwakilan yang mengurus aset-aset Jacobs (The Jacobs Estate), sebagian ide dari novel itu secara tanpa izin digunakan Rowling untuk bahan seri pertama novel kisah penyihir cilik Harry Potter yang berjudul "Harry Potter and the Goblet of Fire."

Menurut penggugat, Rowling menjiplak sejumlah momen atau tempat yang ditulis dalam novel Jacobs, diantaranya perlombaan penyihir, penjara untuk penyihir, rumah sakit penyihir, dan sekolah penyihir. Oleh karena itu, sebagai penggugat, The Jacobs Estate menuntut ganti rugi sekitar US$1 miliar.

Tadinya, gugatan hanya dilayangkan kepada penerbit Potter, yaitu Bloomsbury Publishing, dan agen Rowling yang dulu menjadi agen bagi Jacobs, Christoppher Little. Tadinya The Jacobs Estate mengira sudah terlambat untuk menggugat Rowling karena novel "Harry Potter and the Goblet of Fire" diterbitakkan pada tahun 2000. Namun, penggugat akhirnya menemukan faktor-faktor yang cukup menguatkan untuk turut menggugat Rowling dalam enam tahun terakhir.
Sementara itu, Rowling menilai bahwa tuduhan atas dirinya sama sekali tidak berdasar dan mengada-ada. Dia pun berencana meminta pengadilan untuk menolak gugatan.

Ini bukan kali pertama Rowling mendapat tuduhan plagiarisme. Penulis novel terkaya di dunia itu pernah digugat di pengadilan pada 2002 oleh seorang penulis asal Amerika, Nancy Stouffer.

Penggugat saat itu menuduh Rowling menjiplak tokoh karangannya, yaitu "Larry Potter" Namun penggugat kalah di pengadilan sehingga tiga tahun kemudian Stouffer mengajukan banding.
(vivanews.com)
Read More

PRIHATIN, WIKIPEDIA, DITINGGAL KONTRIBUTOR

Hasil riset menunjukkan Wikipedia ditinggalkan banyak kontributor dalam setahun terakhir. Tidak tanggung-tanggung, jumlah kontributor/editor yang tidak lagi aktif menulis atau memperbaiki artikel di situs ensiklopedia online tersebut meningkat sepuluh kali lipat dalam setahun.

Itulah gambaran fakta yang berhasil direkam Filipe Ortega, dalam tesisnya untuk mendapat gelar doktor di Universitas Rey Juan Carlos di Madrid, Spanyol. Tesis tersebut menganalisis perubahan yang tercatat dalam log editor situs Wikipedia dalam sepuluh bahasa menggunakan software khusus buatannya yang disebut WikiXRay.

Hasil analisis menunjukkan jumlah kontributor baru dan yang nonaktif hampir sama jumlahnya sampai pertengahan tahun 2006. Sejak saat itu, jumlah kontributor yang tidak aktif makin besar sementara yang baru lebih sedikit. Kecenderungan tersebut terjadi merata di semua situs Wikipedia berbagai bahasa yang ditelitinya.

Ortega juga menemukan terjadinya penurunan drastis jumlah kontributor dalam setahun terakhir terutama di situs Wikipedia versi Bahasa Inggris. Jika pada kuartal pertama 2008 hanya ada 4.900 kontributor yang tidak aktif, pada periode yang sama 2009 mencapai 49.000 kontributor.

Namun, Wikimedia Foundation yang menaungi proyek Wikipedia menilai hasil riset tersebut tidak akurat. Menurut Wikipedia, jumlah kontributornya saat ini stabil. Jumlah kontributor Wikipedia mengalami puncaknya pada tahun 2007 dan berangsur turun sampai posisi stabil saat ini.

Selain itu, ukuran yang dipakai juga berbeda. Wikipedia hanya menghitung kontributor yang telah menyumbang kontribusi minimal lima kali, sedangkan Ortega menghitung kontributor yang menyumbang satu kali kontribusi sekalipun. Dengan perbedaan itu, Wikipedia mencatat sekitar satu juta kontributor, sedangkan Ortega mencatat sekitar tiga juta kontributor.

Salah satu pendiri Wikipedia Jimmy Wales menyatakan saat ini tak perlu ada yang dikhawatirkan di Wikipedia. Ia mengaku jumlah kontributor tidak lagi bertambah karena tidak mungkin Wikipedia terus mengalami pertumbuhan. Proyek Wikipedia yang dimulai sejak versi eksperimen tahun 2001 saat ini telah menjadi salah satu situs populer di internet.

Seiring dengan bertambahnya artikel, sebagian artikel menjadi media vandalisme untuk menghina atau menyerang lawan politik. Wikimedia Fondation pun telah melakukan perubahan aturan beberapa kali agar kualitas artikel yang tampil semakin akurat. Antara lain dengan menerapkan penundaan tayang dari artikel yang dibuat kontributor baru untuk disunting terlebih dahulu oleh editor yang telah ditunjuk.
(kompas.com)
Read More

Thursday, February 18, 2010

Misteri zona kesunyian Mexico

Ada banyak tempat di dunia ini yang masih belum dapat kita pahami sepenuhnya. Para ilmuwan berkata bahwa misteri alam terbentuk di seluruh sudut bumi dari sebuah padang gurun tanpa kehidupan di Chili hingga samudera tak berdasar di Pasifik. Mungkin salah satunya adalah sebuah wilayah kecil di gurun Chihuahuan di Mexico sebelah timur, di sebuah tempat yang dikenal dengan sebutan Zona kesunyian.


Apabila kita mengemudi hingga sekitar 400 mil sebelah barat El Paso, kita akan memasuki sebuah bagian dari gurun yang terabaikan. Disini, kehidupan sangat menantang, terayun-ayun diantara kehidupan dan kematian. Kampung paling dekat yang dihuni manusia di tempat itu bernama Ceballos, berjarak sekitar 25 mil dari Zona kesunyian.

Wilayah ini sebelumnya terisolasi dari dunia luar, tidak ada hotel, tidak ada pantai atau kolam renang, juga tidak ada kehidupan, kecuali serangga-serangga gurun, reptil dan mamalia kecil yang mampu bertahan terhadap ganasnya cuaca gurun.

Namun, pada tahun 1970, sebuah misil Amerika yang ditembakkan dari Markas Militer White Sands di New Mexico tanpa sengaja jatuh di wilayah itu. Misil itu membawa dua tabung kecil berisi cobalt 57, sebuah elemen radioaktif yang berbahaya. Jadi para aparat militer Amerika Serikat dengan ijin pemerintah Mexico segera menuju wilayah itu untuk menemukan lokasi jatuhnya Misil tersebut. Sampai di tempat itu, mereka menemukan sesuatu yang tidak terduga.

Tidak ada satu sinyalpun yang tertangkap. Sinyal radio, sinyal televisi, sinyal microwave, dan sinyal satelit, semuanya tidak bisa diterima di wilayah itu. Jarum Kompas yang biasa dipakai sebagai patokan bergerak tidak karuan. Para peneliti segera membanjiri wilayah itu.

Pemerintah Mexico kemudian segera membentuk sebuah kompleks penelitian di zona itu. Tujuan utama penelitian itu adalah untuk mempelajari sebab fenomena aneh ini dan juga meneliti kehidupan hewan di tempat itu.

Para peneliti yang bekerja terus menerus di wilayah itu kemudian malah menemukan karakteristik aneh lainnya. Ditemukan medan magnet dalam level yang tinggi di zona kesunyian. Ternyata, belakangan diketahui bahwa tempat ini adalah lokasi jatuhnya hujan meteor entah berapa tahun yang lampau. Para ilmuwan berusaha menentukan apakah hujan meteor itu yang menyebabkan mineral di tanah tersebut mengandung medan magnet.

Sementara para peneliti bekerja untuk mencari sisi ilmiah penyebab karakter aneh ini, para UFOLOG segera mengajukan teori yang luar biasa. Zona kesunyian terletak di utara Rasi bintang Cancer dan memiliki lintang yang sama dengan segitiga bermuda, yaitu lintang selatan paralel ke-30, sebuah fakta yang dianggap sebagai kebetulan semata oleh para ilmuwan lainnya. Menariknya segitiga bermuda bersama piramida Mesir dan kota suci di Tibet diketahui juga memiliki karakteristik yang sama seperti zona kesunyian.

Teori para UFOLOG mendapat peneguhan dari para penduduk lokal. Mereka melaporkan sering melihat fenomena-fenomena misterius muncul di zona kesunyian. Cahaya-cahaya misterius, bulatan-bulatan cahaya aneh yang beterbangan, semak yang terbakar sendiri, bahkan piring terbang dan perjumpaan dengan alien.

Seorang peternak di dekat wilayah itu melaporkan bahwa suatu malam, langit diatas zona kesunyian pernah dihiasi oleh cahaya-cahaya terang yang misterius. Seorang penduduk lain bahkan melaporkan pernah melihat sebuah pesawat aneh yang mendarat secara vertikal di tempat itu sehingga menyebabkan semak-semak terbakar.

Satu keluarga peternak yang lain mengatakan bahwa mereka dikunjungi secara teratur oleh tiga orang misterius, dua pria dan satu perempuan. Ketiganya berambut pirang, berpakaian ketat berwarna perak dan berbicara bahasa spanyol dengan lancar. Ketiga orang misterius itu hanya meminta air minum, tidak pernah meminta makanan atau barang lainnya. Ketika ditanya darimana mereka berasal, mereka hanya menjawab "Dari atas".

Perjumpaan dengan tiga orang aneh ini juga pernah dilaporkan oleh seorang peneliti yang tersesat di zona kesunyian. Ketika sedang kebingungan, ia berjumpa dengan ketiga orang itu yang segera menunjukkan jalan pulang kepadanya.

Bagaimana faktor kebenaran dalam kisah Zona kesunyian Mexico, tidak ada yang pernah mengetahuinya secara pasti. Apakah imajinasi manusia turut menghiasi cerita-cerita diatas, juga tidak ada yang mengetahui secara pasti. Namun paling tidak fenomena alam yang aneh benar-benar terjadi di Zona kesunyian itu dan tidak ada seorangpun yang membantahnya.

(wikipedia)
Read More