Thursday, February 25, 2010

Persamaan menakjubkan antara wajah Lincoln dan Kennedy

Kita sudah sering mendengar persamaan antara Lincoln dan Kennedy. Namun mungkin hanya sedikit yang mengetahui bahwa persamaan diantara mereka jauh lebih banyak. Coba lihat wajah-wajah dibawah ini. Lihatlah ekspresinya, maka kita bisa melihat persamaan yang luar biasa. Hal ini memicu spekulasi bahwa Kennedy adalah Reinkarnasi Lincoln (tentu saja bagi mereka yang mempercayai reinkarnasi).
Bagi yang belum mengetahui persamaan Lincoln dan Kennedy :

Lincoln Terpilih menjadi anggota kongres pada 1846
Kennedy Terpilih menjadi anggota kongres pada 1946

Lincoln terpilih menjadi presiden pada tahun 1860
Kenney terpilih menjadi presiden pada tahun 1960

Keduanya sama-sama kehilangan anak ketika sama-sama berkantor di Gedung Putih

Keduanya sama-sama menikahi perempuan berumur 24 tahun dan fasih berbahasa Perancis

Keduanya sama-sama peduli dengan hak asasi manusia

Lincoln memiliki sekretaris bernama Kennedy yang memperingatinya untuk tidak pergi ke teater
Kennedy memiliki sekretaris bernama Lincoln yang memperingatinya untuk tidak pergi ke Dallas *

Lincoln ditembak di belakang kepalanya dan disaksikan istrinya
Kennedy ditembak di belakang kepalanya dan disaksikan istrinya

Lincoln ditembak di teater Ford
Kennedy ditembak di mobil Lincoln buatan Ford
Keduanya ditembak pada hari Jumat

Pembunuh Lincoln bernama John Wilkes Booth, 3 suku kata dan 15 huruf
Pembunuh Kennedy bernama Lee Harvey Oswald, 3 suku kata dan 15 huruf
Booth lahir tahun 1839 (beberapa sumber menyebutkan tahun 1838)
Oswald lahir tahun 1939
Booth menembak Lincoln di Teater dan lari ke sebuah gudang *
Oswald menembak Kennedy dari gudang dan lari ke teater *

Booth dan Oswald sama-sama dibunuh sebelum menghadiri sidang

Kedua pembunuhan sama-sama dikaitkan dengan konspirasi besar
Pengganti Lincoln adalah Andrew Johnson, lahir tahun 1808
Pengganti Kennedy adalah Lyndon Johnson, lahir tahun 1908
* Tidak dapat dikonfirmasi kebenarannya.

Inilah persamaan wajah mereka :






Wakil presiden Lincoln bernama Andrew Johnson. Wakil Presiden Kennedy bernama Lyndon Johnson. Coba lihat wajah pengganti kedua Johnson.

(near-death.com) http://xfile-enigma.blogspot.com
Read More

The Toynbee Tiles - pesan-pesan misterius di jalanan

Pada tahun 1992, seorang pria asal Philadelphia bernama Bill O'Neill sedang berjalan kaki ketika ia menyaksikan sesuatu yang tidak biasa. Ia melihat ada sebuah ubin yang dipasang secara mencolok di jalanan lokal yang dilaluinya. Ukurannya kira-kira sebesar plat mobil. Yang paling misterius dari ubin itu adalah adanya sebuah pesan aneh yang tertulis di atasnya.


Penemuan Bill O'Neill adalah satu dari sekitar 130 ubin misterius lainnya yang ditemukan di jalanan lokal Amerika. ubin yang terbuat dari linoleum dan campuran aspal ini ini juga muncul di kota-kota seperti Washington DC, Pittsburgh, New York, Baltimore, Boston dan lainnya. Bahkan ubin serupa juga ditemukan di Brazil, Argentina dan Chili.

Ubin aneh ini sering disebut The Toynbee Tiles dan misterinya masih belum terpecahkan hingga sekarang.

Pesan-pesan Aneh
Jika hanya sebuah ubin berbentuk aneh yang ditemukan terpasang di jalanan, mungkin tidak akan terlalu menarik perhatian. Namun yang membuatnya menjadi misterius adalah pesan-pesan yang tertulis di atasnya.

Ubin-ubin tersebut memiliki variasi dari pesan sama yang berbunyi "TOYNBEE IDEA IN KUbricK’s 2001 RESURRECT DEAD ON PLANET JUPiTER".


Pada masing-masing ubin, selain terdapat pesan utama di atas, juga terdapat catatan-catatan kaki seperti "Murder every journalist, I beg you" dan "Submit. Obey". Catatan kaki lainnya, diantaranya berisi kecaman terhadap media, kelompok Yahudi dan Mafia.


Toynbee dan Kubricks
Jika melihat pesannya, maka sebagian orang mungkin akan segera mengerti maksudnya. Di pesan itu ditulis nama (Stanley) Kubrick yang merupakan sutradara film "2001 : A Space Odyssey" yang dibuat pada tahun 1968. Film itu memang menceritakan tentang seorang pria yang lahir kembali untuk melakukan misi di Jupiter.

Namun apa hubungannya dengan Toynbee ?

Nama Toynbee dipercaya merujuk kepada Arnold J Toynbee, seorang sejarawan yang lahir di Inggris pada tahun 1889. Pertanyaannya adalah, apakah ada hubungan antara Stanley Kubrick dengan Arnold Toynbee ?

Dari dua nama ini, para penggemar misteri mulai mencoba untuk memecahkan rahasia pesan aneh ini. Dan dari penyelidikan ini pula ditemukan adanya petunjuk-petunjuk yang menghubungkan Toynbee dan Kubricks.


Petunjuk pertama, Toynbee ternyata pernah menulis mengenai seseorang yang bernama Zoroaster yang memiliki pemikiran tentang ide-ide Monotheisme. Nama Zoroaster ini juga muncul di soundtrack film "2001 : A Space Odyssey" yang berjudul "Thus Spoke Zoroaster".

Petunjuk kedua dapat ditemukan pada tulisan skenario drama dari seorang penulis bernama David Mamet. Dalam Goldberg Street Collectionnya, ia menulis mengenai sebuah percakapan antara seorang host talkshow radio dengan seorang penelepon misterius yang terobsesi dengan Arnold Toynbee, Film Odyssey dan orang mati. Skenario drama ini dibuat tujuh tahun sebelum penemuan pertama ubin Toynbee.
Namun, walaupun dua petunjuk ini telah ditemukan, masih belum jelas siapa yang membuat pesan-pesan aneh ini dan apa maksud yang terkandung di dalamnya.

Lalu muncul petunjuk lainnya yang sama misteriusnya.

James Morasco yang misterius
Ketika menulis artikel mengenai ubin ini pada tahun 2001, seorang reporter menemukan sebuah artikel lama dari surat kabar The Philadelphia Inquirer yang memuat sebuah wawancara dengan seorang pekerja sosial bernama James Morasco. James mengklaim bahwa planet Jupiter dapat dikolonisasi dengan membawa orang-orang mati dari bumi ke sana untuk dibangkitkan, mirip dengan pesan utama pada ubin tersebut.
Lalu wartawan itu menghubungi Mr. Morasco. Seorang wanita yang menyambut telepon mengatakan bahwa Mr Morasco tidak bisa menjawab telepon karena penyakit yang dideritanya.
Seorang reporter lain yang mencoba menghubungi Mr Morasco pada tahun 2003 menemukan fakta bahwa pria tersebut telah meninggal pada Maret 2003 di usia 88 tahun. Namun istri Mr.Morasco mengatakan kepada reporter tersebut bahwa suaminya tidak mengetahui apa-apa soal ubin misterius itu.
Kasus ini kembali menemui jalan buntu.
Siapa yang membuatnya ?
Setiap penyelidikan yang sepertinya sudah mengarah ke si pelaku selalu berakhir tanpa jawaban. Namun, beberapa kesimpulan mungkin bisa ditarik dari ubin-ubin yang dipasang.

Semua ubin tersebut dibuat dari bahan yang sama. Cara pemasangan dan penulisan pesannyapun sama. Ini mengindikasikan bahwa pelakunya mungkin cuma satu orang. Entahkah orang ini memiliki gangguan jiwa atau rasa humor yang tinggi, yang jelas ia adalah seorang yang kreatif.

Karakter lain yang bisa dinilai dari pembuatnya antara lain adalah, ia orang yang sabar dan metodis mengingat ia rela menghabiskan waktu untuk membuat sekitar 130 ubin itu hanya dengan tangan. Melihat dari penyebaran ubin ini di banyak kota dan negara, mungkin orang ini memiliki uang yang cukup yang memampukannya untuk bepergian.
Sebagian orang menduga ia adalah seorang Eropa karena Toynbee dan Kubrick adalah orang Inggris. Sebagian orang lagi percaya pelakunya adalah penduduk asli Philadelphia karena banyaknya ubin yang ditemukan di wilayah ini. Bahkan anehnya, pada salah satu ubin yang ditemukan di kota Santiago, Chili, terdapat alamat sebuah rumah di kota Philadelphia.
Namun, pemilik rumah di Philadelphia itu mengaku tidak tahu menahu mengenai ubin itu dan merasa terganggu karena terus ditanya mengenai ini. Apa maksud si pemasang ubin dengan menyebut alamat rumah itu ? dan apa hubungan antara sang pelaku dengan kota Philadelphia ?
Apakah James Morasco yang membuatnya ?
Banyak yang percaya memang ia pelakunya. Namun teori ini agak sulit diterima karena jika benar Mr.Morasco yang memasang ubin itu, itu berarti ia memasang semuanya ketika ia berusia 70 tahun lebih. Bukan itu saja, teori ini sepertinya terpatahkan dengan sendirinya karena setelah kematiannya di tahun 2003, masih banyak ubin baru lain yang ditemukan.

Apakah semua ini hanya ulah seorang iseng ? Jika ya, maka mungkin ia adalah orang iseng paling tekun di dunia karena rela menghabiskan uang dan tenaga untuk memasang ubin ini di puluhan kota.

Ataukah pelakunya hanyalah seorang depresi yang bermaksud menyampaikan sesuatu ? Atau, ada sesuatu yang lain ?

Bagaimana memasangnya ?
Selain pelakunya, misteri lainnya adalah bagaimana ia bisa memasang ubin tersebut di jalanan ramai tanpa terlihat sama sekali ?

Pertanyaan ini kemudian dijawab oleh seorang peneliti Toynbee Tiles bernama Justin Duerr. Menurutnya, ubin itu pada awalnya dibungkus dengan kertas Tar, lalu ditaruh di jalanan yang ramai pada pagi hari. Mobil yang melindasnya terus menerus akan membuat ubin itu melesak ke dalam jalan dan kertas Tar pembungkusnya akan robek dan menyingkapkan pesan aneh itu. Ini dimungkinkan karena campuran aspal dan linoleum yang membentuk ubin itu.

Toynbee Tiles - Unsolved
Hingga tahun 2007, masih banyak ubin baru yang ditemukan di Philadelhia. Namun ukurannya kebanyakan lebih kecil dibanding sebelumnya. Ubin-ubin baru itu juga menunjukkan gaya penulisan pesan yang berbeda.
Misalnya, pada pesan yang baru, ia hanya menulis :
"TOYNBEE IDEA MOVIE 2001 RESURRECT DEAD PLANET JUPITER"
Ia menghilangkan nama Kubrick yang biasa ditemukan pada pesan sebelumnya.
Pada saat ini, banyak dari ubin Toynbee telah hancur akibat perbaikan jalan yang dilakukan oleh otoritas setempat. Menurut mereka, pemasangan ubin itu masuk ke dalam kategori Vandalisme dan mereka berjanji akan menyingkirkan semua ubin Toynbee yang ditemukan.
Namun, soal siapa yang memasangnya dan apa arti pesan yang ada pada ubin tersebut masih belum terpecahkan hingga kini.
(wikipedia, damninteresting.com)

http://xfile-enigma.blogspot.com
Read More

Objek angkasa berbentuk X tertangkap teleskop Hubble

Beberapa orang mengira objek itu adalah sebuah pesawat ruang angkasa seperti yang ada di film star trek, star wars atau babylon 5. Beberapa lainnya mengatakan itu adalah sebuah bintang ninja yang terlempar keluar dari angkasa. Sebagian lainnya percaya bahwa objek ini adalah sebuah penggenapan tanda akhir zaman. Sedangkan sebagian ilmuwan percaya bahwa objek itu adalah sebuah komet, walaupun mereka juga tidak bisa memastikannya. The Hubble Space Telescope berhasil menangkap objek raksasa berbentuk X berekor yang bergerak dengan kecepatan tinggi beberapa minggu yang lalu.



Objek misterius tersebut bergerak pada jarak sekitar 90 juta mil dari bumi. Walaupun mereka percaya bahwa objek tersebut mungkin berasal dari tabrakan dua asteoroid, para ilmuwan tidak bisa memastikan sumber pasti objek tersebut.

"Aku sudah melihat ribuan foto objek astronomi sepanjang karir saya, namun yang satu ini benar-benar membuat tercengang : Sebuah pola X terbang dengan ekor yang mengikutinya," Kata Ray Villard, seorang kontributor untuk Discovery Channel. "Apapun identitas objek tersebut, kita tidak pernah melihat objek itu di angkasa sebelumnya."

Para ahli objek celestial lainnya juga ikut terkagum-kagum.

"Kami masih mencoba memecahkan identitasnya." Kata ilmuwan planetarium dari Universitas Arizona, Jim Scotti, kepada National Geographic.

NASA, dalam sebuah pernyataan resminya mengatakan :
"Hubble Space Telescope milik NASA telah menemukan sebuah objek misterius berbentuk X dengan ekor debu yang mengikutinya. Ini menunjukkan kepada kami bahwa objek itu mungkin terbentuk dari tabrakan dua asteroid. Para astronom telah lama menduga bahwa sabuk asteroid memang bisa jatuh akibat tabrakan, tapi efek tabrakan seperti yang ada pada foto, tidak pernah terlihat sebelumnya."
Penampakan objek misterius ini telah menarik perhatian para peramal akhir zaman yang percaya bahwa objek ini adalah salah satu tanda datangnya masa apokaliptik yang telah diduga oleh banyak orang.

(hubblesite.org, wnd.com)
 
http://xfile-enigma.blogspot.com
Read More

Wanita yang lolos dari Air France 447 tewas dalam kecelakaan lalulintas

11 Juni 2009, Inilah potongan kisah film Final destination dalam dunia nyata. Seorang wanita Italia tewas dalam sebuah kecelakaan lalulintas hanya beberapa hari setelah ia ketinggalan pesawat Air France 447 yang jatuh di laut Atlantik.

Dalam film final destination, sekolompok anak muda yang terhindar dari kecelakaan pesawat terbang satu persatu tewas akibat pembalasan malaikat maut yang sebelumnya gagal membunuh mereka. Dan kelihatannya itulah yang terjadi dengan seorang wanita Italia bernama Johanna Ganthaler.
Johanna Ganthaler ketinggalan pesawat Air France 447 yang jatuh di Atlantik. Ia dan suaminya sedang berlibur di Brazil dan seharusnya naik pesawat Air France 447 kembali ke Paris. Namun mereka terlambat datang sehingga ketinggalan pesawat itu dan memutuskan pulang dengan penerbangan berikutnya.
Air France 447 jatuh ke laut Atlantik pada tanggal 1 Juni 2009 dan Seluruh penumpangnya yang berjumlah 228 orang dipastikan tewas. Sepasang suami istri pensiunan itu terhindar dari maut. Tapi malaikat maut tidak tinggal diam. Beberapa hari setelah kejadian itu, mobil yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan di jalanan Kufstein di Austria. Menurut Kantor Berita Italia, ANSA, mobil mereka melaju kencang menabrak sebuah truk, dan Mrs Ganthaler tewas di tempat. Sedangkan suaminya luka berat.
Peristiwa ini telah membuat heboh masyarakat Eropa mengingat kemiripannya dengan film Final Destination. benar-benar enigmatic ! Saya harap suaminya baik-baik saja.



http://xfile-enigma.blogspot.com
Read More

Wajah-wajah misterius dari Belmez

Kisah ini adalah mengenai penampakan wajah-wajah aneh di sebuah rumah yang terletak di desa Belmez de la Moraleda, Spanyol. Mungkin sebagian dari kalian sudah pernah mendengarnya. Tapi mungkin banyak juga yang belum mendengarnya. Jadi kisah ini akan saya ceritakan kembali.

Saya menyebut tulisan ini "Wajah-wajah misterius dari Belmez", kalimat yang cukup misterius. Bahkan saya bisa membayangkan kalimat ini digunakan oleh Agatha Christie untuk judul salah satu bukunya.

Baiklah, saya akan memulainya. Kisah ini bermula pada tanggal 23 Agustus 1971. Di desa yang saya sebutkan tadi, saya singkat saja dengan nama Belmez, hiduplah seorang perempuan separuh baya yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Namanya adalah Maria Gomez Camara. Ia memiliki seorang suami bernama Juan yang berprofesi sebagai petani.

Maria hanyalah seorang ibu rumah tangga yang sederhana. Penduduk sekitarpun mengenalnya sebagai tetangga yang baik.

Nah, pada tanggal itu, Maria sedang sibuk beraktifitas di rumahnya. Pada saat ia memasuki dapurnya, ia melihat sesuatu yang hampir saja membuatnya pingsan.

Di lantai dapurnya, ia melihat lukisan wajah seorang pria tergambar dengan sangat jelas !


Maria kaget bercampur ketakutan. Ia berani bersumpah kalau wajah itu tidak ada disana sebelumnya. Jadi, ia percaya bahwa ia sedang melihat manifestasi dunia roh.

Ketika berita tersebut terdengar kepada tetangga-tetangganya, seluruh desa menjadi gempar. Sekumpulan banyak orang berbondong-bondong menuju rumah Maria untuk melihat wajah menakutkan itu.

Wajah misterius itu terlihat seperti sebuah potret ekspresionis yang terlukis secara alamiah, seakan-akan Van Gogh baru saja mampir ke dapur Maria yang sederhana.

Semua takjub dengan apa yang dilihatnya.

Kalian tahu, tidak ada keluarga yang ingin ketenangan mereka terganggu. Coba bayangkan, orang banyak yang terus berdatangan, belum lagi perasaan aneh yang menghinggap karena tinggal bersama wajah tak dikenal di lantai dapur yang memandangmu dengan tatapan dingin.

Ya, akhirnya, keluarga Camara memutuskan untuk melakukan sesuatu. Enam hari setelah wajah itu muncul, Miguel, anak Maria, mengambil sebuah kapak, lalu membongkar lantai dapurnya. Setelah wajah tersebut hancur, ia menimpanya dengan semen. Nah, sekarang, kami semua bisa hidup tenang, pikirnya.

Keluarga Camara memang akhirnya berhasil hidup tenang. Tidak ada yang mengganggu istirahat mereka lagi. Tidak ada lagi perasaan aneh yang menghinggap.

Tapi...semuanya hanya berlangsung selama satu minggu. Pada tanggal 8 September, Maria masuk ke dapurnya lagi (tentu saja, ini kan aktifitas sehari-harinya) dan sekali lagi, seperti deja vu, wajah misterius itu kembali muncul.

kali ini, Maria melihat proses kemunculannya yang misterius. Perlahan-lahan, wajah itu terbentuk persis di tempat yang sama sebelumnya. Garis-garis wajahnya juga terlihat dengan jelas.

Sekarang, keluarga Camara benar-benar tidak bisa hidup tenang. Massa kembali berbondong-bondong datang ke rumahnya. Mereka ingin melihat "wajah dari dunia lain" itu. Berminggu-minggu lamanya wajah itu terlihat di lantai dapurnya. Miguel angkat tangan. Ia tidak mau lagi bersusah payah membongkar lantai dan menyemennya lagi. Jadi wajah itu dibiarkannya.

Setelah beberapa minggu, wajah itu berubah, seperti manusia yang bertambah tua, garis-garis di wajah itu mulai terlihat lebih memudar.

Nah, biasanya, ketika ada sebuah fenomena aneh yang terjadi di suatu tempat dimanapun di dunia, selalu ada smart guy yang bisa melihat kesempatan untuk melakukan sesuatu. Dalam kasus Belmez, smart guy tersebut adalah sang walikota sendiri. Ia melihat kesempatan untuk menjadikan rumah Maria sebagai atraksi untuk menarik wisatawan ke Belmez. Ia meminta lukisan wajah itu dipelihara.

Jadi figur wajah di lantai dapur Maria dipotong dan dibingkai. Lalu digantung di dekat cerobong. Miguel geleng-geleng kepala. Pikirnya, ah, ternyata saya harus menambal lantai itu lagi.

Jadi, sekarang kalian mulai bertanya-tanya dalam hati. Apakah yang sebenarnya terjadi ?

Biarkan saya menyelesaikannya. Setelah lantai itu dipotong, para sukarelawan menggali lebih dalam untuk mencari sesuatu yang mungkin bisa menjadi penyebab munculnya wajah aneh itu. Setelah menggali hingga kedalaman 2,7 meter, mereka menemukan sesuatu !

Bisakah kalian menebaknya ?

Saya berpikir dalam hati, perlukah saya ceritakan apa yang ditemukan oleh mereka ? ah, bercanda. Tentu saja, saya akan memberitahukannya kepada kalian.

Pada kedalaman 2,7 meter itu, mereka menemukan Tulang belulang manusia !

Sekarang, para penduduk semakin yakin bahwa kasus ini adalah paranormal activity. Tetapi penemuan ini ternyata tidak terlalu mengejutkan mereka. Soalnya mereka mengetahui sejak lama bahwa rumah Maria berdiri di atas tanah bekas kuburan !

Oke, tulang telah ditemukan dan dikuburkan dengan selayaknya. Para arwah sudah ditenangkan. Sekarang Maria, Juan, dan Miguel bisa hidup tenang.

Ups, nanti dulu.

Dua minggu kemudian, wajah yang lain kembali muncul tepat di sampung titik munculnya wajah pertama (dan kedua). Belum sempat Maria melakukan sesuatu atas wajah tersebut, dua minggu setelah itu, wajah berikutnya kembali muncul.

Sekarang ada dua wajah di lantai Maria. Total empat wajah telah muncul. Yang aneh adalah, muncul figur wajah-wajah kecil di sekeliling wajah keempat. Ini semakin menambah misterius persoalannya.

Maria menyerah. Ia membiarkan wajah itu bertebaran di rumahnya.


Setelah itu, wajah-wajah kembali bermunculan hingga ada sekitar 18 wajah di lantai rumah Maria. Ada wajah yang terlihat sedih, ada wajah yang hanya menatap dengan tatapan kosong. Ada wajah perempuan dan ada wajah pria.

Manifestasi masing-masing wajah bisa berbeda-beda. Satu wajah terlihat seperti wajah orang muda bagi satu orang. Tapi bagi orang lain, wajah itu bisa terlihat seperti orang tua. Kadang, sebuah wajah bisa muncul dan menghilang persis di hadapan mata para penonton.

Ya, Maria, Juan dan Miguel sekarang benar-benar menyerah. Jadi mereka memutuskan untuk hidup berdampingan dengan wajah-wajah itu.

Kalian pasti juga tahu kalau di Eropa, para penduduknya kebanyakan skeptis terhadap sebuah fenomena aneh. Demikian juga di Spanyol. Jadi selain turis, para penganut sekte dan pemuja alien, rumah Maria juga sering didatangi oleh para peneliti yang mencoba mencari penjelasan alternatif atas munculnya wajah-wajah aneh itu.

Banyak peneliti itu yang percaya bahwa fenomena tersebut hanyalah rekayasa Maria untuk mendapatkan keuntungan finansial. Namun pernyataan mereka tidak didukung oleh bukti yang meyakinkan.

Sebenarnya yang didapat Maria hanyalah sebuah dapur baru yang dibangun oleh pejabat setempat. Soalnya, saking banyaknya pengunjung, Maria tidak bisa lagi menggunakan dapur itu untuk memasak dan makan. Jadi pejabat lokal yang kasihan membuatkan dapur baru untuk mereka.

Peneliti lain, seperti Institute of Ceramics and Glass, bahkan ikut-ikutan meneliti wajah itu. Mereka membawa contoh sampel semen dari rumah Maria tempat wajah itu muncul dan menelitinya di laboratorium mereka yang canggih.

Di Lab tersebut, mereka mengadakan percobaan seperti Granulometric, Mineralogical dan Chemical (memang terdengar sangat scientfic). Hasilnya, tidak ada sisa-sisa cat yang ditemukan di sampel tersebut. Mereka tidak mendapatkan jawabannya.

Walaupun tidak ada bukti yang cukup, para peneliti terus menghajar Maria dengan pendapat-pendapat mereka. Misalnya, seorang skeptis bernama Luis Ruiz Noguez yang percaya bahwa Maria dengan suatu cara melukis wajah itu dengan menggunakan unsur Zinc, Timah dan Kromium. Dengan istilah-istilah kimia yang rumit, Luis menyimpulkan bahwa fenomena wajah Belmez hanyalah sebuah rekayasa.

Yang lain, walaupun tidak menggunakan istilah-istilah kimia, tetap mengatakan bahwa wajah-wajah itu adalah hasil lukisan Maria. Menurut mereka, efek wajah seperti itu bisa diciptakan dengan menggunakan cuka dan jelaga. Tapi sayang, mereka gagal mempraktekkan bagaimana Maria membuatnya.

Bahkan, bukan hanya dari para peneliti, tantangan terhadap fenomena ini juga datang dari para paranormal sendiri. Mereka percaya bahwa wajah itu adalah hasil lukisan setelah melakukan fotografi infrared. Sekali lagi, kelompok paranormal ini juga gagal memberikan bukti yang meyakinkan.

Bayangkan ! setelah mendengar usaha-usaha super rumit yang dilakukan oleh para peneliti, saya semakin mengagumi Maria. Betapa tidak, Jika Maria benar-benar merekayasa wajah itu, alangkah cerdasnya ia, karena ia berhasil membingungkan para ilmuwan-ilmuwan hebat itu.

Pada Februari 2004, Maria meninggal dunia di usia 85 tahun. Wajah-wajah itu masih ada di lantai rumahnya. Jika wajah itu adalah hasil rekayasa, maka itu berarti Maria telah merekayasa wajah itu selama 33 tahun.

Baiklah, sekarang kalian mulai bingung. Kalian mungkin akan bertanya kepada saya apakah wajah itu adalah hasil rekayasa atau bukan. Yang bisa saya katakan adalah, para skeptis tidak punya bukti yang kuat yang bisa menunjukkan bahwa wajah itu adalah hasil rekayasa. Bagaimana mereka menjelaskan wajah yang tiba-tiba muncul di hadapan mata para penonton ?

Beberapa misteri memang tidak atau belum dapat dijelaskan, dan saya tidak merasa perlu untuk mengetahui semua jawaban atas misteri di dunia ini. Untuk kasus Belmez, saya anggap misteri ini belum terpecahkan.

Suatu hari, jika kalian punya kesempatan untuk mengunjungi Spanyol, kunjungilah rumah Belmez dan katakan kepada penghuninya : "Las Caras ?"

Maka penghuninya akan menunjukkan kepada anda wajah-wajah yang termashyur itu. Dan saya akan memberikan sedikit tips untuk kalian jika kalian ditanya mengenai wajah apa yang ingin kalian lihat. Menurut rumor, setelah maria meninggal, wajahnya juga ikut muncul di salah satu bagian lantai rumah itu. Jadi minta padanya untuk menunjukkan kepada kalian wajah Maria Gomez Camara, seorang perempuan sederhana yang telah membuat desa kecil Belmez terlihat di peta dunia.


Selamat berakhir pekan.


(wikipedia, profilingtheunexplained.com, bbc.co.uk)



http://xfile-enigma.blogspot.com
Read More

Misteri manuskrip Voynich - Terpecahkan ?

Pada tahun 1912, seorang pedagang barang antik mendapatkan sebuah manuskrip kuno yang dipercaya telah berusia beberapa ratus tahun. Hingga sekarang, manuskrip ini dianggap sebagai dokumen paling misterius di dunia karena sejak penemuannya pada tahun 1912 hingga sekarang, belum ada yang berhasil memecahkan arti dari tulisan-tulisan yang ada di dalamnya.


Manuskrip Voynich - Penemuan
Manuskrip ini pertama kali muncul ke permukaan pada tahun 1912 ketika seorang pedagang dan pengumpul buku kuno bernama Wilfrid M Voynich menemukannya di antara kumpulan manuskrip kuno yang tersimpan di Vila Mondragone di frascati dekat Roma.

Voynich segera mengenali pentingnya penemuan itu. Walaupun hanya terlihat seperti sebuah buku pegangan para alchemist, Voynich bisa melihat bahwa manuskrip itu sepenuhnya tertulis di dalam bahasa kode. Ia lalu meminta para kryptolog paling terkenal pada zamannya untuk memecahkan misteri tulisan-tulisan dalam manuskrip tersebut. Namun usaha itu tidak membuahkan hasil.

Manuskrip Voynich - Sejarah

Tidak ada yang mengetahui secara pasti asal muasal manuskrip tersebut. Berdasarkan pada gambar-gambar yang ada di dalamnya, para ahli percaya bahwa manuskrip itu berasal dari Eropa dan kemungkinan berasal dari abad 15 atau 17 Masehi.

Catatan kuno yang diketahui pertama kali menyinggung manuskrip ini berasal dari surat seorang alchemist bernama Georg Baresch yang ditujukan kepada Athanasius Kircher, seorang sarjana Jesuit dari Roma.

Dalam suratnya, Baresch meminta bantuan Kircher untuk memecahkan arti tulisan-tulisan dalam manuskrip tersebut. Namun Kircher juga tidak bisa memecahkan misteri itu. Setelah kematian Baresch, kepemilikan manuskrip tersebut jatuh ke tangan Kircher dan tersimpan rapi di perpustakaan Collegio Romano. Manuskrip ini tetap tersimpan rapi di tempat itu hingga 250 tahun kemudian.

Pada tahun 1912, Collegio Romano yang membutuhkan uang memutuskan untuk menjual sebagian manuskrip-manuskrip kuno yang dimilikinya kepada para kolektor dan saat itulah Voynich mendapat 30 diantaranya, termasuk manuskrip misterius itu.

Manuskrip Voynich - Karakteristik dan Isi
Walaupun ukurannya cukup kecil, hanya 7 kali 5 inci. Namun manuskrip itu memiliki ketebalan 240 halaman. Di dalam setiap halamannya kita bisa menemukan tulisan-tulisan tangan dengan huruf-huruf yang tidak dikenal beserta ilustrasi-ilustrasi kasar seperti tanaman, diagram astrologi dan bahkan wanita telanjang.


Manuskrip itu berisi 170.000 huruf yang dipisahkan dengan spasi sempit. Kebanyakan huruf itu ditulis hanya dengan satu atau dua kali goresan pena. Para peneliti menduga bahwa jumlah jenis alphabet di dalam manuskrip itu hanya sekitar 20-30 huruf yang berbeda. Luar biasanya, alphabet yang digunakan di manuskrip tersebut tidak memiliki keterkaitan dengan bahasa-bahasa yang ada di Eropa kuno.


Dari gambar-gambar ilustrasi yang dibuat di dalam manuskrip, para peneliti menyimpulkan bahwa manuskrip tersebut berisi catatan-catatan mengenai herbal, astronomi, biologi, kosmologi, farmasi dan resep-resep obat. Namun isinya, masih merupakan misteri.


Manuskrip Voynich - Usaha memecahkan misteri
Pada tahun 1921, seorang profesor filsafat dari Universitas Pennsylvania bernama Willaim R Newbold mengklaim bahwa di setiap karakter yang terdapat di dalam manuskrip Voynich ada goresan pena yang sangat halus yang hanya bisa dilihat dengan kaca pembesar dan membentuk huruf-huruf Yunani kuno.

Berdasarkan asumsi ini, Newbold menyimpulkan bahwa Manuskrip ini berisi mengenai penemuan-penemuan sains dan ditulis pada abad ke-13 oleh ilmuwan dan filsuf Roger Bacon. Satu dekade kemudian, kesimpulan Newbold dibantah oleh para peneliti lainnya dengan mengatakan bahwa goresan halus tersebut hanyalah pecahan alami dari tinta yang digunakan untuk menulis.

Usaha Newbold hanyalah sebuah permulaan dari usaha panjang untuk memecahkan misteri ini.

Pada tahun 1940an, pemecah kode amatir bernama Joseph M Feely dan Leonell C Strong menggunakan huruf-huruf Roma yang bisa disubtitusikan ke karakter Voynich. Dari hasil penelitiannya, Strong menyimpulkan bahwa manuskrip ini dibuat oleh penulis Inggris dari abad 16 bernama Anthony Ascham yang salah satu karyanya berjudul "A Little Herbal" diterbitkan tahun 1550.

Walaupun manuskrip tersebut memiliki kemiripan isi dengan "A Little Herbal", namun para peneliti tidak bisa melacak bagaimana Anthony Ascham bisa mendapatkan pengetahuan mengenai kryptografi. Kesimpulan Strong akhirnya diabaikan oleh peneliti lainnya.

Pada tahun 1945, Misteri ini diserahkan ke tangan para ahli pemecah kode yang berhasil memecahkan kode tentara jepang pada perang dunia II. Tim pemecah kode ini belum pernah gagal memecahkan kode apapun yang disodorkan. Namun mereka juga gagal menyingkap misteri manuskrip Voynich.

Pada tahun 1978, seorang ahli bahasa bernama John Stojko mengklaim bahwa teks yang terdapat dalam manuskrip Voynich sesungguhnya ditulis dalam bahasa Ukrainia dengan seluruh huruf hidupnya dihilangkan. Namun dengan metode ini, terjemahan yang dihasilkan sepertinya tidak masuk akal. Seperti satu kalimat yang berbunyi : "Emptiness is that what Baby God's Eye is fighting for" sama sekali tidak sesuai dengan ilustrasi yang ada pada halamannya.

Pada tahun 1987, seorang ahli fisika bernama Leo Levitov menyatakan bahwa manuskrip tersebut dihasilkan oleh kaum Cathar, sebuah sekte yang dianggap sesat pada abad pertengahan di Perancis. Menurut Levitov, huruf yang digunakan adalah campuran dari berbagai bahasa, yaitu Belanda, Jerman dan Perancis kuno. Walaupun sepertinya masuk akal, namun hasil terjemahan yang dihasilkan Levitov tidak juga menjadi masuk akal jika dibandingkan dengan sejarah ataupun teologi kaum Cathar.

Manuskrip Voynich - Hoax
Setelah menjalani puluhan tahun penelitian, ada satu teori yang saat ini dianggap paling masuk akal, yaitu bahwa manuskrip Voynich hanyalah sebuah hoax atau rekayasa.

Klaim ini pada awalnya datang dari seorang psikolog dan dosen ilmu komputer dari universitas Keele di Inggris yang bernama Gordon Rugg. Ia mempublikasikan penemuannya pada jurnal cryptologia pada tahun 2004.

Selama tiga bulan, Rugg, meneliti manuskrip misterius tersebut tanpa hasil hingga ia sampai pada kesimpulan bahwa manuskrip tersebut hanyalah sebuah hoax. Kesimpulan ini membuat para Voynichologist terkesan. Mereka yang selama bertahun-tahun mencoba memecahkan misteri manuskrip ini tanpa hasil tiba-tiba merasa bahwa ini adalah jawaban yang masuk akal.

Rugg sampai pada kesimpulan ini setelah melihat struktur bahasa yang aneh pada manuskrip ini. Misalnya pada folio 78R, dengan menggunakan model pemecahan versi Rugg, akan terbaca : qokedy qokedy dal qokedy qokedy.

Kata qokedy diulang hingga empat kali dalam sebuah kalimat pendek. Pengulangan seperti ini merupakan hal yang tidak pernah ditemukan dalam bahasa manusia. Terlalu aneh, jadi pastilah manuskrip ini hanyalah sebuah hoax, demikian kesimpulan Rugg. Kesimpulan ini memang tidak pernah terpikirkan sebelumnya oleh peneliti lain.

Kemudian Rugg mulai mencari pemecahan lebih lanjut berdasarkan atas asumsi hoax. Ia kemudian bertanya pada dirinya sendiri. Jika saya tinggal di abad 16 dan ingin membuat sebuah buku yang misterius namun tidak terpecahkan, bagaimanakah cara yang paling murah dan gampang ?

Ia lalu menemukan sebuah peralatan yang disebut Cardan Grille yang pertama kali dideskripsikan pada tahun 1550 oleh Girolamo Cardano. Menurut Rugg, apabila menggunakan alat itu, seseorang yang cukup cerdas dapat menulis satu halaman manuskrip Voynich dalam satu atau dua jam yang berarti dapat menyelesaikan satu buku dalam waktu tiga atau empat bulan termasuk ilustrasi-ilustrasinya.

Rugg bahkan berani menyimpulkan bahwa manuskrip ini dibuat oleh seorang alchemist Inggris bernama Edward Kelley.

Lalu pertanyaannya, jika manuskrip ini hanyalah sebuah rekayasa, mengapa seseorang mau bersusah payah membuatnya ? Rugg punya jawabannya, yaitu uang.

Menurut catatan sejarah, Raja Roma, Rudolph II yang diperlihatkan manuskrip tersebut pertama kali begitu tertarik dengan keindahan buku tersebut sehingga memutuskan untuk membelinya seharga 600 Dukat Emas, atau sekitar $50.000 zaman sekarang. Jumlah uang yang cukup besar bagi sang perekayasa.

Pada tahun 2007, hipotesis Rugg didukung oleh dua kriptolog terkenal bernama Andreas Schinner dan Claude Martin.

Manuskrip Voynich - Sekarang
Walaupun kesimpulan Rugg cukup masuk akal, namun argumennya tidak begitu saja diterima oleh Voynichologist lainnya. Menurut mereka, bisa saja manuskrip tersebut dibuat untuk menyimpan pesan rahasia dalam kalimat-kalimat yang tidak teratur. Rugg tidak membantah kemungkinan ini.

Pada tahun 1961, manuskrip Voynich dibeli oleh H.P Kraus senilai $24.500. Manuskrip itu kemudian didonasikan ke universitas Yale pada tahun 1969 dan disimpan dengan rapi di perpustakaan Yale hingga saat ini.

Jadi apakah misteri manuskrip Voynich sudah terpecahkan ? Saya menyerahkan kepada anda untuk menilainya. Namun menurut saya, misteri Voynich tidak akan benar-benar terpecahkan sebelum kita mengidentifikasi penulis sesungguhnya.


(wikipedia, crystalinks.com, wired.com, scientificamerican.com)
http://xfile-enigma.blogspot.com
Read More

Fenomena Doppelganger - Kembaran yang misterius

Apakah kita memiliki kembaran di dunia ini ? Apakah kita dapat berada di dua tempat pada saat yang sama ? Dalam sejarah, ada banyak catatan mengenai orang-orang yang mengaku berjumpa dengan bayangan dirinya sendiri. Fenomena ini sering disebut dengan istilah doppelganger.

Doppelganger berasal dari kata Jerman yang berarti "Double Walker". Istilah ini digunakan untuk merujuk kepada bayangan diri yang dipercaya menyertai setiap manusia di bumi ini.

Fenomena ini berbeda dengan penampakan hantu. Jika penampakan hantu berarti seseorang melihat citra orang yang telah meninggal, maka fenomena doppelganger berarti melihat bayangan seseorang yang masih hidup. Dalam banyak kasus, Doppelganger dipercaya sebagai tanda-tanda kematian. Konon Ratu Elizabeth I berjumpa dengan bayangan dirinya sendiri sebelum meninggal.

Entah kapan fenomena ini pertama kali muncul. Namun pada tahun 1691, ditemukan catatan mengenai Doppelganger yang ditulis oleh Robert Kirk yang menulis bahwa fenomena ini telah muncul dalam kisah-kisah rakyat Skotlandia dan Irlandia.

Kasus Dr.Wynn Wescott
Pada tanggal 12 April 1888, di British Museum of London, sebuah laporan doppelganger menciptakan kehebohan diantara karyawan museum. Dr. Wynn Wescott dan Pendeta W.T Lemon dijadwalkan untuk bertemu di ruang baca museum. Pendeta Lemon tiba beberapa menit lebih awal dan melihat Dr. Wescott sedang terlibat pembicaraan dengan seorang rekannya yang bernama Mrs. Salmon.

Tak berapa lama kemudian, Mrs Salmon dengan sopan mengucapkan salam kepada Dr.Wescott dan meninggalkan pembicaraan. Ia berjalan melewati pendeta Lemon dan juga memberi salam. Lalu, Mrs Salmon menoleh ke Dr.Wescott untuk memberitahu bahwa Pendeta Lemon telah tiba. Namun ia terkejut karena menyadari bahwa Dr. Wescott yang tadi berdiri telah hilang.

Pendeta Lemon dan Mrs. Salmon lalu bertanya kepada resepsionis dan petugas museum lainnya. Mereka mendapatkan jawaban yang sama. Semua memang melihat Dr. Wescott masuk ke ruangan itu, namun tidak ada yang melihat ia meninggalkan ruang tersebut. Kaget dan kuatir, mereka mengecek ke rumah Dr. Wescott dan tidak disangka mereka menemukan Dr. Wescott sedang terbaring di ranjang, sakit dan tidak meninggalkan tempat tidurnya sejak pagi.

Kasus Abraham Lincoln
Kasus doppelganger lainnya yang juga termahsyur adalah kasus yang dialami oleh Abraham Lincoln. Kisah ini diceritakan oleh Noah Brooks yang mengaku mendengarnya langsung dari Lincoln. Diceritakan bahwa saat Lincoln terpilih menjadi presiden, ia menjumpai "dirinya" dengan dua wajah di ruang tamunya. Satu wajah lebih pucat dibanding yang lainnya. Ketika ia mendekatinya, bayangan itu menghilang.

Lalu ia menghempaskan tubuhnya ke sofa untuk beristirahat dan bayangan itu muncul kembali. Beberapa hari kemudian, bayangan dirinya dengan dua wajah itu kembali muncul. Namun penampakan itu adalah penampakan yang terakhir kalinya. Ketika ia menceritakannya kepada istrinya, istrinya berkata bahwa dua wajah itu berarti Lincoln akan terpilih sebagai presiden untuk dua kali masa jabatan, sedangkan wajah kedua yang lebih pucat menunjukkan kalau ia tidak akan hidup melewati masa jabatan keduanya.

Entah darimana istrinya mengetahui hal itu, namun prediksinya terbukti benar karena pada tahun 1865 Lincoln terbunuh pada saat memegang masa jabatan keduanya.

Kasus Emilie Sagee
Dari antara semua kasus doppelganger yang ternama, mungkin kasus ini adalah kasus yang paling membingungkan. Kisah ini diceritakan oleh Robert Dale Owen yang mendengarnya dari Julie Von Guldenstubbe, anak kedua Baron Von Guldenstubbe.

Pada tahun 1845, ketika Julie berusia 13 tahun, ia menghadiri sekolah von Neuwlcke, sebuah sekolah khusus perempuan di dekat Latvia. Salah satu gurunya adalah seorang perempuan 32 tahun bernama Emilie Sagee. Walaupun Ms.Sagee dikenal sebagai guru yang baik, beredar rumor di sekolah tersebut bahwa "kembaran" Ms.Sagee sering terlihat muncul dan menghilang di hadapan para murid.

Pernah suatu kali diceritakan bahwa sementara Ms.Sagee sedang menulis di papan tulis, kembarannya yang sama persis muncul di sampingnya. Doppelganger itu meniru persis semua gerakan Ms.Sagee, bedanya ia tidak memegang kapur tulis. Peristiwa ini disaksikan oleh 13 murid di kelas tersebut.

Yang lebih luar biasa lagi adalah kejadian yang terjadi pada hari berikutnya. Pada saat itu, 42 murid sedang berkumpul di aula untuk pelajaran menjahit. Ms.Sagee sedang ada di kebun dan jelas terlihat dari jendela oleh para murid. Tiba-tiba, doppelganger Ms.Sagee muncul dan duduk di kursi di depan ruangan. Seorang murid yang pemberani berjalan maju dan berusaha menyentuh makhluk itu, namun ia merasakan ada sebuah hambatan yang tidak terlihat menghalanginya. Lalu doppelganger tersebut menghilang secara perlahan.

Ms.Sagee sendiri mengetahui hal ini, namun ia juga tidak mengerti fenomena apa yang sedang berlangsung. Menurutnya, ketika doppelgangernya muncul, ia bisa merasakan kelelahan yang amat sangat. Bahkan wajahnya berubah menjadi pucat pasi.

Doppelganger dan Budaya
Fenomena doppelganger memiliki banyak penjelasan beragam di berbagai bagian dunia. Di Denmark, ada sebuah kisah yang menyebutkan seekor Troll (makhluk mitos) menculik seorang wanita hamil dan kemudian menggantinya dengan doppelgangernya untuk menutupi kejahatannya.

Di dalam tradisi Yahudi, setiap orang dipercaya memiliki malaikat yang berwajah mirip sepertinya yang kadang-kadang muncul dan menampakkan diri.

Di dalam tradisi dan kepercayaan beberapa negara lainnya, doppelganger secara sederhana diartikan sebagai roh jahat yang mengambil rupa seorang manusia.

Teori Dr.Peter Brugger
Dalam konteks sains, Dr.Peter Brugger dari Zurich University Hospital, mengajukan teori adanya Doppelganger Syndrom. Sindrom ini, menurut Dr.Brugger, adalah sebuah perasaan dimana seorang pasien amputasi bisa merasakan kembali adanya anggota badan yang telah hilang. Dalam kasus Doppelganger, bukan hanya sebagian anggota badan yang dirasakan, melainkan seluruh tubuh "tambahan" dirasakan ada di luar tubuh dan berada diluar kendalinya.

Menurut Dr.Brugger, sindrom ini bisa terjadi ketika syaraf kita mengalami goncangan sehingga kita akan membawa representasi internal diri yang kemudian ditransfer ke dunia luar. Ini biasa terjadi ketika kita sedang mengalami stres, kesepian atau ketika otak kita mengalami luka atau tumor.

Bagi Brugger, fenomena syaraf ini dapat menjelaskan adanya "teman imajiner" yang dialami oleh banyak anak kecil.

Eksperimen Shahar Arzy
Selain Dr.Brugger, penjelasan ilmiah lainnya juga muncul pada September 2006 di Majalah Nature. Majalah itu merilis hasil eksperimen yang dilakukan oleh Shahar Arzy dan rekannya di University Hospital, Jenewa, Swiss. Mereka tanpa diduga berhasil menciptakan fenomena Doppelganger dengan menggunakan stimulasi elektromagnetik yang diberikan pada otak pasien.

Sang pasien disuruh berbaring diam di atas tempat tidur, lalu, mereka memberikan stimulasi elektrik pada Temporoparietal Junction (TPJ) di otak kirinya. Ketika stimulasi itu diberikan, dengan segera sang pasien bisa merasakan adanya kehadiran orang lain di tempat itu. Dengan demikian, eksperimen ini membuktikan bahwa fenomena ini mungkin berhubungan dengan terganggunya aktifitas otak.

Menurut Arzy, eksperimen ini mungkin dapat menjelaskan mengenai halusinasi yang sering dialami oleh penderita Schizoprenia atau paranoia.

Penjelasan Dr.Brugger ataupun Shahar Arzy memang dapat menjelaskan pengalaman Lincoln, namun tidak dapat menjelaskan pengalaman Dr.Wescott dan Ms.Sagee.

Misalnya dalam pengalaman Ms.Sagee, mungkinkah 42 orang murid tersebut mengalami gangguan Temporoparietal otak kiri secara bersamaan ?

Can you explain that ?


http://xfile-enigma.blogspot.com
Read More

Apakah film Fourth Kind berdasarkan pada kisah nyata ?

Film Fourth Kind adalah sebuah film yang ditulis dan disutradarai oleh Olatunde Osunsanmi yang mulai tayang perdana pada tanggal 6 November 2009. Film ini mengklaim bahwa apa yang diceritakannya berdasarkan pada kisah nyata mengenai misteri hilangnya sekelompok orang di sebuah desa bernama Nome di Alaska.

Pada awal-awal film ini, penonton disuguhi dengan pemandangan berupa gunung dengan pohon-pohon yang indah. Namun, sebenarnya Nome tidak memiliki pemandangan seperti itu. Wajar, karena film ini sebenarnya diambil di Bulgaria.

Lalu, dimulailah kisah film ini yang belakangan menceritakan bahwa sekelompok orang yang hilang secara misterius tersebut sebenarnya diculik oleh para alien.

Namun sebelum melihat kasus ini lebih jauh, saya akan bercerita sedikit mengenai judul film ini.

Close Encounter
Kata "Fourth Kind" mungkin sedikit asing bagi beberapa dari kalian. Istilah ini sebenarnya merupakan sebuah terminologi dalam dunia ufo.

Dalam bukunya yang berjudul "The UFO experience : A scientific Inquiry" yang terbit tahun 1972, seorang peneliti UFO bernama J. Allen Hynek pertama kali mulai mengemukakan istilah Close Encounter of the First Kind hingga Third Kind. Lalu Fourth kind dan seterusnya ditambahkan oleh peneliti lainnya.

Untuk sekedar menambah pengetahuan, saya akan jelaskan secara singkat mengenai istilah-istilah ini :

Close Encounter of the First kind adalah pengalaman penampakan satu atau lebih objek terbang tidak dikenal yang bisa berupa piring terbang atau cahaya-cahaya aneh.

Close Encounter of the Second Kind adalah pengalaman dengan UFO yang disertai dengan efek fisik seperti panas, radiasi, kerusakan pada daratan, efek pada manusia, hewan yang ketakutan, sinyal yang terganggu atau waktu yang hilang (Lost Time).

Close Encounter of the Third Kind adalah perjumpaan dengan makhluk alien. Hynek tidak mendefinisikan makhluk ini dengan jelas atau menyebut asal-usulnya. Ia hanya mengatakannya sebagai "animate beings". Istilah ini juga pernah digunakan oleh Stephen Spielberg untuk salah satu judul filmnya.

Sedangkan istilah Close Encounter of the Fourth Kind merujuk kepada peristiwa penculikan oleh alien.


Selain empat Close Encounter tersebut, masih ada Close Encounter tambahan lainnya, yaitu :

Fifth Kind, yang merujuk kepada kontak atau hubungan dengan alien yang terjadi secara sadar dan proaktif.

Lalu Sixth Kind yang merujuk kepada insiden yang melibatkan UFO yang membawa dampak berupa luka atau kematian.

Sedangkan Seventh Kind merujuk kepada hibridisasi alien dengan manusia, sebuah konsep yang diterima luas oleh para penganut teori UFO masa purba.

Memisahkan Fiksi dengan Realita
Jadi, dari judulnya saja, film ini sudah mengindikasikan mengenai penculikan oleh alien. Namun, pertanyaannya apakah film ini benar-benar berdasarkan pada peristiwa nyata ?

Jawaban untuk pertanyaan ini adalah : Ya !

Memang, di Nome, Alaska, selama kurun waktu 40 tahun, puluhan orang yang kebanyakan adalah suku asli lokal menghilang atau tewas tanpa sebab yang jelas. Dalam hitungan statistik, Nome memang termasuk desa dengan persentase kehilangan orang terbesar di Amerika.

Tapi, benarkah para alien menculik para penduduk Nome yang hilang tersebut ?

Jawabannya adalah : Tidak ! Paling tidak itulah jawaban dari FBI dan para penduduk lokal Nome.

Teknik Penyutradaraan dan Marketing

Film ini sebenarnya hanyalah sebuah interpretasi liar dari seorang pembuat film, sama seperti interpretasi Stephen Spielberg yang percaya bahwa Crystal Skull adalah tengkorak alien di film Indiana Jones and the kingdom of Crystal Skull.

Yang membuat para penonton terkecoh adalah keahlian sang sutradara membuat narasi dan metode pengambilan gambar yang menciptakan atmosfer semi dokumenter pada film ini. Metode ini bukan hal yang baru karena sebelumnya film "Blair Witch Project" dan "Paranormal Activity" juga menggunakan metode yang serupa.

Selain metode pengambilan gambar yang cerdas, hal lain yang membuat banyak orang terkecoh adalah metode marketing yang dilancarkan untuk mempromosikan film ini.

Dalam facts sheet yang diberikan oleh Universal Studio mengenai film ini, disebutkan bahwa Olatunde Osunsami pertama kali terinspirasi untuk membuat film ini setelah mendengar mengenai Dr. Abigail Tyler dari seorang temannya.

Lalu, dalam Facts sheet itu juga disebutkan bahwa :

"Pada musim gugur tahun 2000, pasien sang terapis (Dr. Abigail Tyler), di bawah pengaruh hipnotis, menunjukkan sikap yang menunjukkan adanya perjumpaan dengan makhluk yang bukan manusia."

Disebutkan juga bahwa sementara sang psikolog menyelidiki fenomena ini, ia menemukan adanya sejarah kasus orang hilang di wilayah itu yang dimulai sejak tahun 1960an. Semakin ia menggali lebih dalam, semakin ia percaya bahwa cerita-cerita yang disampaikan pasiennya bukanlah False Memory, melainkan sebuah bukti komprehensif yang mengkonfirmasi adanya peristiwa penculikan oleh alien.

Lalu, di bagian lain statement itu juga mengatakan bahwa sebagian adegan yang ditampilkan di film itu adalah adegan-adegan nyata yang diciptakan ulang.

Untuk menambah kuat pengaruh pencitraan itu, pada awal film, Milla Jovovich tampil dengan mengatakan bahwa ia memerankan Dr. Abigail Tyler dan adegan yang akan disaksikan sangat mengganggu.

Kombinasi dari semua teknik ini akhirnya menciptakan kepercayaan bahwa peristiwa yang diceritakan dalam film ini sungguh-sungguh nyata.

Apa yang sebenarnya terjadi di Nome ?

Nome, adalah sebuah desa kecil di Alaska yang berpenduduk hanya sekitar 4.000 jiwa. Dalam rentang waktu sekitar 40 tahun, puluhan penduduk desa itu menghilang atau tewas karena sebab yang tidak bisa dijelaskan, kebanyakan adalah para penduduk asli Alaska.

Walaupun telah terjadi sejak tahun 1960an, baru pada tahun 2005 FBI dipanggil untuk menyelidiki kasus ini karena kecurigaan adanya pembunuh berantai yang bergentayangan di Alaska. Departemen analisa perilaku FBI dari Quantico setuju untuk memprofile setiap kasus dengan tujuan untuk menemukan mata rantai yang menghubungkannya.

Setelah melakukan penyelidikan intensif terhadap 24 kasus yang diserahkan oleh kepolisian setempat, FBI menemukan hanya 9 orang yang benar-benar menghilang tanpa jejak. Sisanya tewas oleh sebab yang tidak terlalu jelas. Namun FBI berkesimpulan bahwa tewasnya sejumlah orang ini sangat erat kaitannya dengan konsumsi alkohol dan cuaca musim dingin yang sangat tidak bersahabat. Nome memang terkenal dengan bar dan minuman kerasnya.

Mungkin sebagian dari kalian tidak percaya dengan kesimpulan FBI, tapi apapun kesimpulan mereka, tidak pernah sekalipun dalam kasus ini pernah muncul teori mengenai alien, baik dari FBI, kepolisian, penduduk ataupun keluarga korban.

Namun, bagi Olatunde Osunsanmi, kasus orang yang hilang ini dieksploitasi dengan menyebutnya sebagai kasus penculikan alien.

Kawerak Inc, sebuah organisasi nirlaba di Alaska yang turut mendorong pihak berwajib menyelidiki kasus ini lebih serius bahkan menganggap film Fourth Kind sebagai film yang mengada-ada.

"Film itu terlihat menggelikan," Kata presiden Kawerak Inc, Melanie Edwards. "Film ini tidak sensitif terhadap anggota keluarga dari orang-orang yang menghilang di Nome."

Walikota Nome, Denise Michels, memberikan komentar senada,"Film horor yang berusaha mengatakan bahwa penduduk-penduduk Nome yang hilang adalah akibat penculikan alien hanyalah sebuah fantasi Holywood."

"Orang-orang harus sadar bahwa film ini cuma sebuah thriller science fiction."

Michels juga mengatakan bahwa akibat film ini, para penduduk Nome banyak menerima telepon dari orang-orang yang menanyakan soal kebenaran kisah film ini, dan mereka cukup lelah menanggapinya.

Lalu, jika teori penculikan alien dianggap mengada-ada, bagaimana dengan Dr. Abigail Tyler ?

Apakah psikolog ini benar-benar ada ?

Dr. Abigail Tyler - Psikolog Misterius
Inipun sebuah teknik marketing yang lain. Sang sutradara mengaku bahwa ia mendengar mengenai Dr. Abigail Tyler dan mendapatkan banyak informasi darinya mengenai peristiwa penculikan alien di Nome. Namun sebenarnya tidak ada orang yang pernah mendengar mengenai Dr. Abigail Tyler, termasuk badan pemberi lisensi psikolog negara bagian dan presiden Asosiasi Psikolog Negara Bagian.

Satu-satunya sumber website yang berhubungan dengan psikologi yang menyebutkan nama Dr.Abigail Tyler adalah alaskapsychiatryhournal.org. Dalam halaman web itu kita bisa menemukan nama dan biografi singkat Dr. Abigail Tyler.

Jika memang namanya ada di halaman web itu, mengapa namanya tidak dikenal sama sekali di kalangan psikolog ?

Jawabannya adalah : alaskapsychiatryhournal.org adalah bagian dari strategi pemasaran film tersebut.

Domain tersebut ternyata didaftarkan pada Agustus 2009, hanya 3 bulan sebelum peluncuran film tersebut. Setelah film tersebut beredar luas, web tersebut ternyata sudah tidak bisa diakses.

Terlalu kebetulan !

Tentu saja, web ini merupakan bagian dari strategi viral marketing yang dilancarkan pembuat film Fourth Kind.

Selain web itu, beberapa orang yang mencoba mencari keberadaan Dr Tyler selalu menemui jalan buntu dan sepertinya satu-satunya orang yang mengkonfirmasi keberadaan Dr.Tyler hanya sang sutradara film, Olatunde Osunsami.

Jika Dr. Abigail Tyler benar-benar ada, dimanakah dia berada sekarang ?

Catatan tambahanTulisan ini saya ambil dari beberapa media asing yang pernah menulis mengenai kisah Nome yang sesungguhnya. Link-linknya, bisa kalian lihat dengan mengklik sumber-sumber di bawah tulisan. Kesimpulannya, tentu saja, film ini hanyalah sebuah film science fiction, bukan dokumenter atau semi dokumenter.

Karena tulisan ini berfokus pada film Fourth Kind, maka saya tidak bercerita panjang lebar soal misteri lenyapnya penduduk Nome. Lagipula, informasi mengenai peristiwa Nome sangat sedikit sehingga saya tidak bisa membuatnya menjadi tulisan yang informatif. Jadi kalian harus puas dengan pembahasan ini.

(cnn.com, examiner.com, adn.com)


http://xfile-enigma.blogspot.com
Read More

Monday, February 22, 2010

Song Of This Week - I Will Fly ( Ten 2 Five )

Ten 2 Five - I Will Fly


You know all the things i’ve said
You know all the things that we have done
And things i gave to you
There’s a chance for me to say
How precious you are in my life
And you know that it’s true

To be with you is all that i need
Cause with you, my life seems brighter and these are all the things
I wanna say...

I will fly into your arms
And be with you
Til the end of time
Why are you so far away
You know it’s very hard for me
To get myself close to you

You’re the reason why i stay
You’re the one who cannot believe
Our Love will never end
Is it only in my dream?
You’re the one who cannot see this
How can you be so blind?

I will fly into your arms
And be with you
Til the end of time
Why are you so far away
You know it’s very hard for me
To get myself close to you

I wanna get
I wanna get
I wanna get myself close to you


Download  4shared

Read More

Friday, February 19, 2010

Kasus Taman Shud - Misteri paling membingungkan dalam sejarah Australia

Indeed, indeed, Repentance oft before. I swore--but was I sober when I swore?
And then and then came Spring, and Rose-in-hand. My thread-bare Penitence a-pieces tore.
The Rubaiyat - Ommar Khayam


01 Desember 1948, Pantai Somerton, Adelaide, Australia.
Pada pukul 6.30 pagi, seorang pria bernama J Lyons menemukan sesosok mayat pria tidak dikenal. Saat itu, Ia tidak menyadari bahwa penemuan ini akan menjadi salah satu kasus paling misterius di Australia.

Misteri ini sering disebut sebagai kasus Taman Shud (Kadang ditulis "Tamam Shud") atau Misteri pria dari Somerton. Dan kasus ini dianggap sebagai salah satu kasus tidak terpecahkan paling aneh didalam sejarah Australia.

Mayat di Somerton
Pada tanggal 30 November 1948, satu hari sebelum penemuan mayat itu, sepasang muda-mudi bernama O'Neill dan Strapps sedang berjalan-jalan di pantai itu. Mereka kemudian melihat mayat itu tergeletak di dekat dinding penahan ombak. Awalnya mereka mengira pria tersebut sedang tertidur atau tidak sadarkan diri karena mabuk.

"Sepertinya aku harus melihatnya, jangan-jangan terjadi apa-apa." Kata O'Neill. Strapps kemudian menimpali,"Jangan terlalu ingin tahu. Siapa tahu ia sudah mati." Katanya sambil bercanda.

Jadi mereka berdua membiarkannya. O'Neill dan Strapps kemudian meneruskan berjalan-jalan di pantai itu selama setengah jam. Dalam rentang waktu tu, mereka melihat pria itu tidak bergerak sama sekali. Lalu, mereka pulang ke rumah.

Esok paginya sekitar pukul 6.30, seorang pria bernama Lyons baru saja selesai berenang bersama teman-temannya. Lalu, matanya tertuju kepada pria yang tergeletak itu.

Ia menjadi curiga dan kemudian mendekatinya. Ia memeriksanya dan menyadari bahwa pria tersebut telah meninggal. Lyons segera menghubungi kantor polisi Brighton dan segera kembali ke tempat penemuan mayat.

Petugas polisi bernama Moss bersama rekannya, Strangway, lalu datang ke lokasi dan menjumpai Lyons disitu. Moss yang memeriksa mayat tersebut tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan di mayat tersebut. Pakaiannya masih lengkap dan tidak ada tanda-tanda bekas perampokan. Puntung rokok yang baru terbakar sebagian tergeletak di samping kerah kanan jasnya.

Pria itu diperkirakan berusia sekitar 45 tahun dengan kondisi fisik yang sehat. Penampilannya terlihat seperti orang Eropa dan ia mengenakan pakaian yang mahal.

Mayat itu lalu dibawa dengan ambulan polisi ke Rumah Sakit Royal Adelaide. Para dokter yang memeriksa menemukan bahwa pria ini meninggal pada pukul 2 pagi. Mayatnya kemudian dipindahkan ke kamar mayat dan polisi mulai menyelidiki kasus ini.

Karena tidak ada orang yang mengklaim mayat itu, dua hari kemudian, otopsi dilakukan. Dan disinilah sebuah misteri mulai muncul ke permukaan. Petugas otopsi tidak bisa menemukan penyebab kematiannya.

Siapakah dia sebenarnya ?

Mereka memang menemukan tanda-tanda keracunan pada tubuhnya yang terlihat dari banyaknya darah yang berkumpul di perut dan adanya ciri-ciri gagal jantung. Namun anehnya, tidak ditemukan sisa-sisa racun sama sekali di tubuhnya.

Di dalam tubuhnya juga tidak ditemukan bekas luka atau tanda lahir apapun.

Dalam sakunya, ditemukan beberapa benda seperti tiket kereta api menuju pantai Henley yang belum terpakai, sebuah tiket bus menuju Glenelg yang sudah terpakai, dua kotak rokok dengan merek yang berbeda, permen karet dan korek api. Tidak ditemukan adanya uang.

Anehnya, semua merk bajunya telah dihilangkan, sepertinya dilakukan dengan sengaja. Ia juga tidak mengenakan topi yang biasa dipakai oleh pria berjas pada masa itu.

Tangannya halus dengan kuku yang rapi, seakan-akan pria tersebut tidak pernah melakukan pekerjaan-pekerjaan kasar. Pria ini juga memiliki tubuh yang tinggi dan berbentuk. Bahunya lebar dengan pinggang yang ramping. Telapak kakinya memiliki ciri seperti seorang penari.

Polisi lalu segera melakukan penyelidikan serius atas kasus ini.

Mereka mencetak foto dan sidik jari pria ini dan disebarkan ke seluruh Australia, Selandia Baru dan negara-negara berbahasa Inggris lainnya. Namun, tidak ada satupun informasi memadai atau catatan mengenai pria ini muncul ke permukaan.

Lalu polisi mengawetkan mayat ini pada tanggal 10 Desember 1948 karena tidak biasanya kasus ini.

Sebuah koper misterius di dalam loker

Pada Januari 1949, penyelidikan polisi mulai mendapat titik terang. Petunjuk yang diolah menuntun mereka menemukan adanya sebuah koper yang tersimpan di stasiun kereta Adelaide. Dari identifikasinya, diketahui bahwa koper itu masuk ke loker pada tanggal 30 November. Di dalam koper tersebut ditemukan sepatu, pakaian, piyama, dasi, alat cukur, obeng, sebuah pisau dengan sepasang gunting.

Kondisi koper itu masih baru dan semua merk koper dan tanda-tanda lainnya juga telah dibuang, persis seperti kondisi pakaian mayat. Namun polisi menemukan nama "T Keane" pada sebuah dasi di dalamnya. Lalu nama ini juga ditemukan tertera di kantong laundry yang juga ada di dalam koper tersebut. Polisi percaya bahwa siapapun yang membuang semua merk baju itu telah membiarkan nama itu disitu karena mengetahui bahwa Keane bukan nama pria yang telah menjadi mayat itu.

Kasus ini menjadi semakin misterius karena bahkan media juga tidak bisa menemukan petunjuk yang bisa mengarah ke identitas pria ini.

Siapa dia ? dan apa yang menyebabkan kematiannya ?

Taman Shud yang misterius

Pada bulan April, lima bulan sejak penemuan mayat, sebuah petunjuk lain muncul ke permukaan. Namun petunjuk kecil ini malah membuat kasus ini menjadi semakin misterius. Prof John Burton Cleland yang meneliti pakaian pria tersebut menemukan sebuah potongan kertas dalam kantung kecil yang tersembunyi di celananya.

Kertas itu bertuliskan dua kata, "Taman Shud".


Dua kata ini terdengar asing bagi para petugas kepolisian. Jadi mereka memanggil petugas perpustakaan untuk menerjemahkannya. Petugas itu mengenali kata itu sebagai bagian dari buku puisi "The Rubaiyat" yang ditulis 900 tahun lalu oleh seorang penyair dari Persia bernama Omar Khayyam.

Dua kata ini kemudian menjadi identik dengan nama kasus ini.

Tema puisi Rubaiyat adalah seseorang harus hidup dengan bahagia dan tidak menyesalinya ketika berakhir. Kata "Taman Shud" dapat ditemukan pada akhir buku puisi tersebut yang berarti "Selesai".

Polisi lalu mengarahkan petugasnya untuk mencari buku Rubaiyat dengan halaman akhir yang hilang. Kemudian, apa yang dicari muncul juga. Liputan media yang luas membawa satu petunjuk baru. Seorang dokter yang tinggal di Glenelg datang ke polisi dan menyerahkan buku The Rubaiyat karangan Omar Khayyam. Halaman terakhir buku itu hilang. Polisi segera melakukan pengujian mikroskopis dan menemukan bahwa potongan kertas yang ditemukan di saku pria tersebut memang berasal dari buku tersebut.

Namun, petunjuk berharga ini tidak memberikan jawaban apapun karena dokter tersebut menemukan buku itu tergeletak di kursi depan mobilnya yang sedang diparkir di halaman rumahnya pada tanggal 30 November. Kasus ini menjadi gelap kembali. Namun paling tidak polisi memegang buku yang mungkin bisa menjadi petunjuk.

Empat baris kode yang aneh
Ketika buku ini diteliti, polisi menemukan adanya empat baris tanda yang dibuat dengan pensil di belakang buku tersebut. Namun, penemuan ini kembali membingungkan polisi karena empat baris kata ini hanya berupa deretan kata yang tidak berarti.


Barisan kode ini tidak terpecahkan hinggi kini. Bahkan ketika diserahkan kepada kementrian pertahanan Australia pada tahun 1978, departemen ini juga menyimpulkan bahwa kode-kode ini tidak memiliki arti dan mungkin hanya barisan huruf yang acak. Para ahli matematika dan pemecah kode handal juga tidak dapat menemukan arti dari huruf-huruf ini.

Wanita yang misterius dan Alfred Boxall
Selain kode-kode ini, di halaman belakang buku ini ditemukan adanya sebuah nomor telepon. Ketika dilacak, nomor ini mengarah kepada seorang mantan perawat yang tinggal di Glenelg, dekat dengan lokasi penemuan mayat. Wanita ini mengatakan bahwa ketika ia bekerja di rumah sakit Royal North Shore di Sidney, ia memang memiliki buku The Rubaiyat, namun pada tahun 1944, di sebuah hotel bernama Clifton Gardens, ia memberikannya kepada seorang letnan bernama Alfred Boxall yang bekerja di militer Australia. Ketika ditunjukkan foto mayat pria itu, wanita ini tidak bisa memastikan identitasnya sebagai Boxall.

Polisi semakin yakin bahwa mayat itu adalah Alfred Boxall sendiri sampai suatu hari, Boxall muncul dengan buku The Rubaiyat, lengkap dengan halaman yang berisi kata "Taman Shud".

Di halaman depan buku itu, wanita yang memberikan buku itu kepada Boxall menulis ayat 70 dari Rubaiyat :

Indeed, indeed, Repentance oft before
I swore--but was I sober when I swore?
And then and then came Spring, and Rose-in-hand
My thread-bare Penitence a-pieces tore.

Ketika ditanya media soal mengapa wanita itu menulis ayat itu, Boxall menolak untuk menjawab.

Wanita ini, yang kemudian dipercaya banyak pihak memiliki keterkaitan dengan kasus ini kemudian meminta polisi untuk merahasiakan namanya karena tidak ingin privacynya terganggu. Ia juga menolak dikait-kaitkan dengan kasus ini. Anehnya, polisi setuju. Wanita ini meninggal tahun 2007 dan nama aslinya yang dianggap bisa jadi merupakan kunci untuk memecahkan kode rahasia itu tetap tidak diketahui oleh publik.

Banyak pertanyaan yang masih menggantung.

Siapakah pria misterius ini ?
Bagaimana ia meninggal ?
Apakah ia dibunuh ?
Lalu mengapa ia seakan-akan ingin identitasnya tidak diketahui ?

Banyak orang yang percaya Boxall adalah intelijen Australia dan Pria Somerton mungkin adalah mata-mata Rusia yang mati dibunuh. Pada saat itu adalah era perang dingin dan Blokade Berlin.

Lagipula, pada April 1947, Intelijen Amerika Serikat menemukan adanya dokumen rahasia yang bocor ke pihak Sovyet dari Canberra. Skandal ini menyebabkan Amerika melarang semua transfer informasi rahasia ke Australia.

Apakah ia adalah seorang mata-mata ?

Here Lies The Unknown Man
Pada 14 Juni 1949, Pria misterius dari Somerton dikuburkan. Beberapa tahun setelah kematiannya, bunga-bunga terlihat di kuburannya. Para saksi mengaku melihat seorang wanita menaruh kembang itu di kuburannya. Namun ketika polisi menanyai wanita itu, ia menyangkal mengenal pria itu.

With them the seed of Wisdom did I sow,
And with mine own hand wrought to make it grow;
And this was all the Harvest that I reap'd--
"I came like Water, and like Wind I go."

Ommar Khayam - The Rubaiyat


(wikipedia, policejournalsa.org.au)
 
http://xfile-enigma.blogspot.com
Read More